PATUNG DEWA RUCI Landmark Cantik di Tengah Kota April 2024

  • Harga Tiket Masuk Patung Dewa Ruci: Gratis
  • Jam Buka: 24 jam
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Jalan Bypass Ngurah Rai No.120 AB, Kuta, Badung, Bali, Indonesia, 80361

Tak hanya Garuda Wisnu Kencana, Bali juga memiliki ikon lain yaitu Patung Dewa Ruci. Sebuah patung yang berbentuk sosok Bima, seorang tokoh pewayangan dari keluarga Pandawa. Dengan patung kecil yang mirip dengan Bima, yaitu Dewa Ruci. Patung yang begitu ikonik karena lokasinya berada di persimpangan terpadat Bali.

Patung ini dulunya hanya menjadi suatu ikon dan landmark Kuta. Namun kini, lokasi patung telah dijadikan tak hanya ikon, tapi juga kawasan terbuka umum. Dengan area taman serta hiasan lain supaya wisatawan nyaman berkunjung. Bahkan, kawasan ini telah memiliki teknologi pencahayaan modern yang menambah keindahannya.

Harga Tiket Masuk Patung Dewa Ruci

Untuk menikmati objek wisata ini, wisatawan tidak perlu mengeluarkan kocek. Karena tempat ini gratis bagi siapapun.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukGratis

Baca: 4 Aktivitas Seru di PANTAI SEMINYAK

Jam Buka

Karena merupakan patung di tengah kota tidak jam operasional dan terbuka setiap saat. Waktu kunjungan terbaik adalah di malam hari. Karena di malam akan menyala lampu warna-warni akan menyala sehingga sangat menyemarakkan area sekitar. Di samping itu, jika datang di siang hari, suasana kawasan sekitar begitu terik.

Jam Operasional
Setiap hari24 jam

Mengenal Patung Dewa Ruci

Pembuatan Patung Dewa Ruci
Suasana malam hari di sekitar patung. Foto: Gmap/Gus Bendjol

Patung Dewa Ruci ini juga terkenal dengan banyak nama lainnya. Ada yang menyebutnya dengan Patung Bima, karena sosok patung ini merupakan sosok tokoh pewayangan Bima. Ada juga yang menyebutnya sebagai Patung Simpang Siur, karena lokasinya yang berada di persimpangan. Bahkan, ada 12 jalur persimpangan yang dulu sering kali terjadi kemacetan.

Patung ini merupakan hasil karya seorang seniman bernama I Wayan Winten. Beliau adalah keturunan dari keluarga seniman, yang sudah belajar membuat patung sejak usia 7 tahun. Dan patung ini pun sudah ada sejak tahun 1996, yang saat ini usianya sudah seperempat abad. Dari sejak berdirinya hingga saat ini, patung tersebut masih kokoh berdiri.

Material patung sendiri terbuat dari beton, bukan kayu seperti bahan patung pada umumnya. Hal ini karena penggunaan kayu harus memperhatikan struktur kayu yang cukup rumit. Sementara jika menggunakan beton, akan lebih mudah dan lebih kuat tahan lama. Dan terbukti, hingga saat ini patung tersebut masih kuat berdiri kokoh.

Baca: PANTAI BALANGAN Tiket & Aktivitas

Kemegahan Patung Dewa Ruci

Indah dan Megahnya Patung Dewa Ruci
Indah dan Megahnya Patung Dewa Ruci. Foto: Gmap/발리Hulk

Secara keseluruhan, Patung Dewa Ruci memiliki tinggi puluhan meter. Karena, patungnya sendiri begitu besar dan tinggi. Dari ujung kaki Bima hingga ujung kepala Dewa Ruci. Dan di bawahnya berupa ombak lautan yang menjadi pijakan Bima.

Meskipun patung ini bernama Patung Dewa Ruci, namun sosok Dewa Ruci-nya sendiri cukup kecil. Di mana sang dewa berada di hadapan Bima. Penggambaran sang dewa berupa manusia kecil berwarna emas. Berdiri di hadapan Bima yang sedang melawan naga.

Bima sendiri adalah tokoh dalam kisah Mahabharata dan pewayangan, putra kedua dari Pandawa. Sosok Bima di patung digambarkan sebagai manusia berukuran besar. Mengenakan kain poleng hitam putih di bagian bawahnya, sementara atasnya bertelanjang dada. Ditambah atribut kerajaan lainnya di kepala, tangan, dan pergelangan kaki.

Baca: PANTAI BATU BOLONG Sunset Memukau Di Canggu

Gemerlap Lampu Warna-Warni

Patung Dewa Ruci Berwarna di Malam Hari
Patung Dewa Ruci Berwarna di Malam Hari. Foto: Gmap/Rizky Agung

Telah berdiri selama puluhan tahun membuat patung ini tentu tampak kusam. Oleh karena itu, pemerintah bersama pihak swasta kembali meremajakan patung ini. Dengan membersihkan keseluruhan patung dan dicat ulang, sehingga tampak lebih hidup. Kemudian menambahkan lampu-lampu yang menyorot patung di malam hari.

Ketika mengunjungi patung ini di malam hari, wisatawan akan menyaksikan gemerlap warna-warninya. Sedikitnya ada lima warna berbeda yang berganti-ganti menerangi patung ini. Ada warna merah, hijau, biru, kuning, ungu, yang berganti setiap waktu. Membuat penampakannya semakin hidup dan gemerlap indah.

Wisatawan dapat berfoto-foto di kawasan patung di malam hari. Karena tetap terang dan pastinya akan tetap terlihat difoto.

Baca: PANTAI JERMAN: 5 Daya Tarik Memikat

Taman Indah Sekitar Patung

Taman di Kawasan Patung
Taman di Kawasan Patung. Foto: Gmap/발리Hulk

Tidak hanya patung yang melegenda, taman di sekitar patung juga begitu menarik. Di sekeliling patung terdapat kolam melingkar dengan air mancur di sekitarnya. Di malam hari, air mancur ini akan menari-nari mengikuti sorotan lampu. Semakin cantik dengan patung-patung kecil di sekitarnya yang juga mengeluarkan pancuran air.

Kemudian tanaman di area taman dibuat melingkar dengan cantik di sekitar kolam. Rerumputan di sekitar kolam membuatnya tampak lebih asri. Tentunya akan lebih indah jika berjalan-jalan di taman saat pagi atau sore hari. Ketika matahari sudah tidak bersinar terlalu terik.

Ada juga bagian taman dengan tanaman hias yang tumbuh di dalam pot. Beberapa dalam bentuk vertikal, membentuk dinding penuh tanaman. Kawasan ini tak hanya asri, tapi juga menarik sebagai area foto.

Sejarah Dibalik Cerita Patung Dewa Ruci

Berdirinya Patung Dewa Ruci ini terinspirasi dari sejarah yang terjadi pada kisah Mahabharata. Kala itu, Bima diutus oleh sang guru, Durna, untuk mencari air kehidupan atau tirta amerta. Sang Guru mengatakan bahwa air tersebut berada di dasar samudera yang begitu dalam. Tujuan dari Sang Guru bukan semata-mata mengutus Bima mencari air tersebut.

Tapi tugas tersebut merupakan sebuah jebakan, supaya Bima tidak ikut dalam perang Baratayuda. Karena kesaktian dan kekuatan Bima, akan dapat mengalahkan Kurawa dalam perang tersebut. Sedangkan sang guru tak menghendaki hal itu terjadi. Sehingga Bima ditugaskan ke tempat yang berbahaya, dengan dalih mencari air kehidupan.

Sesampainya di samudera, Bima bertemu seekor naga yang menghuni dasar samudera. Kemudian Bima melawan naga tersebut dengan kuku pancanaka miliknya. Kemudian, Bima bertemu Dewa Ruci, dewa kecil yang mirip dengannya. Yang mengatakan bahwa air kehidupan itu tidak ada, hanya ada di dalam diri Bima sendiri.

Lokasi Patung Dewa Ruci

Patung ikonik ini berlokasi di Jalan Bypass Ngurah Rai No.120 AB, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Berikan Rating

4.8 - 22 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *