CANDI CETHO Tiket & 5 Daya Tarik Maret 2024

Candi Cetho

  • Harga Tiket Masuk: Rp10.000
  • Jam Buka: 08.00 - 16.30
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: RT.01/RW.03, Cetho, Gumeng, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, 57792

Candi Cetho adalah candi Hindu yang berada di lereng Gunung Lawu. Dikelilingi perkebunan teh, wisatawan akan disambut udara sejuk khas pegunungan.

Dalam bahasa Jawa, ‘Cetho’ berarti jelas, karena wisatawan dapat dengan jelas melihat berbagai arah. Situs ini dibangun sekitar tahun 1451-1470, akhir masa Kerajaan Majapahit, ketika tradisi prasejarah hidup kembali. Berada di ketinggian 1.496 Mdpl, ukuran panjangnya 190 m dan lebar 30 m.

Harga Tiket Masuk Candi Cetho

Kemegahan bangunan candi dengan balutan keindahan alam ini bisa dikunjungi dengan biaya murah. Harga tiket masuknya sama untuk setiap hari dan berlaku untuk semua wisatawan.

Harga Tiket Masuk Candi Cetho
Tiket Masuk Wisatawan DomestikRp10.000

Baca: KEBUN TEH KEMUNING Karanganyar Tiket Masuk & Aktivitas

Jam Buka

Wisatawan bisa datang dan menikmati keindahan alam dan candi ini hingga sore hari. Tempat wisata ini buka setiap hari dari pagi hari.

Waktu Operasional
Jam Operasional08.00 – 16.30

Ragam Aktivitas & Daya Tarik

Komplek candi cetho
Komplek kawasan wisata Candi dengan latar pemandangan gunung Lawu. Foto: Google Maps/ Jimmy西野

Selama perjalanan menuju candi, suguhan pemandangan hamparan kebun Teh Kemuning siap menemani. Karena keberadaannya di kawasan lereng pegunungan, udaranya masih terasa sejuk dan segar. Dengan suhu rata-rata 20⁰ Celsius dan sering kali berkabut, jangan lupa menyiapkan pakaian hangat.

Di sisi timur teras paling bawah terdapat gapura yang merupakan pintu gerbang Candi Cetho. Setelah membayar tiket masuk, wisatawan wajib memakai kain poleng. Yaitu kain sarung kotak hitam-putih yang biasanya dijumpai di Bali ini wajib dikenakan setiap pengunjung.

Baca: Candi Borobudur Tiket Masuk & Ragam Aktivitas Utama

Sedikit Sejarah Candi Cetho

Laporan ilmiah pertama mengenai Candi Cetho dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. Sedangkan penggalian untuk kepentingan rekonstruksi berlangsung pertama kali tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Menurut perkiraan candi ini sudah berdiri sekitar abad XV pada masa pemerintahan Prabu Brawijaya V.

Pada dinding gapura teras ke VII terdapat prasasti yang tertulis dengan huruf Jawa kuno. Bunyinya “Pelling padamel irikang buku, tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397”.  Dengan penafsiran sebagai “peringatan pendirian tempat peruwatan (membebaskan kutukan), berdiri tahun 1397 Saka (1475 M)”.

Candi Cetho berfungsi sebagai tempat ruwatan karena pada masa tersebut terjadi banyak kekacauan. Ciri ruwatan terlihat melalui simbol-simbol dan tampilan mitologi arca-arcanya yang kebanyakan berbentuk hewan.

Baca: Candi Gedong Songo Tiket Masuk & Daya Tarik Wisata Unggulan

Menikmati Panorama Sekitar Candi Cetho

keindahan candi dengan latar gunung lawu
Berada di ketinggian 1496 Mpdl, suhu di kawasan candi sejuk cenderung dingin dan acap kali berkabut – opick.93

Wisatawan akan menemukan sisi romantis dan eksotik di area Candi Cetho. Bermula dari  akses menuju candi dengan pemandangan perkebunan Teh Kemuning yang melegenda. Berada di ketinggian 1496 Mpdl, suhu di kawasan ini sejuk cenderung dingin dan acap kali berkabut.

Nama Candi Cetho berasal dari nama tempatnya berada, yaitu Dusun Cetho. Dalam bahasa Jawa, ‘cetho’ berarti jelas karena saat cerah pemandangan dari ketinggian terlihat jelas.

Tempat ini menyuguhkan pemandangan Kota Karanganyar dan Solo dari ketinggian. Wisatawan dapat melihat jajaran pegunungan seperti Gunung Merbabu, Merapi, Lawu, Sindoro, dan Sumbing.

Menjelajahi Sembilan Aras Candi Cetho

9 aras candi cetho
Masing-masing halaman teras dihubungkan tangga yang seolah membaginya menjadi dua bagian. Foto : Instagram/just_endrat

Pada Saat pertama ditemukan, Candi Cetho merupakan reruntuhan batu pada 14 dataran bertingkat. Memanjang dari barat ke timur, strukturnya berkonsep punden berundak. Saat ini tinggal 13 aras (teras) candi dan pemugaran yang berlangsung pada sembilan teras saja.

Bangunan baru hasil pemugaran yaitu gapura megah di muka dan bangunan-bangunan pertapaan kayu. Selain itu patung-patung Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V, Phallus, dan bangunan kubus pada puncak punden. Masing-masing halaman teras terhubung tangga yang seolah membagi halaman teras menjadi dua bagian.

  • Teras ke-1, merupakan halaman candi setelah gapura masuk.
  • Teras ke-2, terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur masyarakat Dusun Cetho.
  • Teras ke-3, Pada dinding susunan batu tampak relief cuplikan kisah Sudamala. Kisah inilah yang menjadi dasar upacara ruwatan.
  • Teras ke-4, di sisi baratnya terdapat sepasang arca Bima yang menjaga tangga batu menuju teras ke-5.
  • Teras ke-5, terdapat sepasang bangunan beratap, yang disebut ‘pendapa luar’ mengapit jalan menuju tangga ke teras ke-6.
  • Teras ke-6, terdapat arca Kalacakra dan sepasang arca Ganesha di kaki tangga menuju teras ke-7. Tangga tersebut bertingkat 3 dengan tebing kiri dan kanannya menggunakan turap batu.
  • Teras ke-7, terdapat sepasang pendapa beratap tanpa dinding yang bernama Pendapa Dalam. Dengan sebuah tatanan batu mendatar menggambarkan kura-kura sebagai lambang Majapahit.
  • Teras ke-8, terdapat sebuah ruangan yang berguna untuk sembahyang. Kemudian dua arca batu dengan tulisan Jawa menunjukkan tahun pembangunan Candi Cetho. Penggambaran ‘Phallus’ dengan tafsiran sebagai lambang penciptaan atau kelahiran kembali setelah bebas dari kutukan.
  • Teras ke-9, adalah aras tertinggi sebagai tempat pemanjatan doa. Terdapat ruangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda kuno. Bangunan utamanya yaitu lapangan terbuka dengan patung Dewi Saraswati pada Sebuah kolam.

Menikmati Sunset di Candi Cetho yang Eksotis

sunset di tengah gapura utama candi
Posisi matahari terbenam tepat berada di tengah-tengah gapura utama Candi Cetho Karanganyar memberikan kesan eksotis. Foto : Instagram/vendirosdianto

Suasana sunset di Candi Cetho menyerupai sunset di Pura Lempuyang, Bali. Posisi matahari terbenam tepat berada di tengah-tengah gapura utama candi. Suasana senja terasa begitu eksotis di tempat ini.

Jalur Pendakian

Candi Cetho memiliki gerbang jalur pendakian Gunung Lawu yang cukup populer di kalangan pendaki. Jalur ini menjadi alternatif selain Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu yang terkenal terlebih dulu.

Jarak tempuh pendakian melalui Candi Cetho memang lebih panjang dibanding dua jalur lainnya. Namun suasananya terbilang masih sangat asri, bersih, dan alami. Sementara kondisi jalurnya merupakan trek tanah dengan vegetasi cukup rapat. Sehingga sangat terasa nuansa pegunungan.

Wisata Religi

wisata religi di puri saraswati
Patung Dewi Saraswati bergaya seni arca Bali ditempatkan sebagai objek pemujaan di teras terakhir. Foto : Instagram/nikofatkuria

Situs Candi Cetho sampai saat ini tetap digunakan umat Hindu untuk melaksanakan peribadatan. Lokasi ini merupakan tempat pemujaan dan berlangsungnya upacara-upacara keagamaan. Patung Dewi Saraswati bergaya seni arca Bali merupakan objek pemujaan di teras terakhir.

Pada saat tertentu masyarakat sekitar yang merupakan penganut agama Hindu melakukan ritual di tempat ini. Wisatawan dapat menyaksikan ritual keagamaan dengan tidak mengganggu aktivitas ibadah. Dalam kunjungan pun dapat ditemukan sesajen persembahan di sekitar kompleks candi.

Salah satu ritual keagamaan yang berlangsung di pelataran Candi Cetho yaitu upacara Galungan. Acara perayaan hari kemenangan umat Hindu ini berlangsung dua kali dalam setahun. Seusai prosesi sembahyang, umat Hindu kemudian menggelar acara makan bersama dengan sesaji.

Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas penunjang wisata yang berada di area Candi Cetho terbilang sudah cukup lengkap. Area parkir bagi kendaraan bermotor milik wisatawan telah tersedia. Penjual makanan dan penginapan pun mudah ditemukan di area pintu masuk dan keluar candi.

Lokasi Candi Cetho

Wisata candi bercorak Hindu ini berlokasi di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Dukuh Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792.

Berikan Rating

4.3 - 20 Pembaca

Berikan Nilai

Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *