Candi Gatotkaca
Alamat: Batur, Karangsari, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia, 53456- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Candi Gatotkaca merupakan salah satu kompleks candi yang berada di kawasan Dieng. Selain itu di sekitar kompleks juga terdapat Candi Arjuna, Candi Dwarawati, dan Candi Bima. Candi-candi yang ada di Dieng merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno. Diperkirakan candi tersebut menempati kawasan seluas 90 hektar.
Seluruh arca yang ditemukan bersamaan dengan penemuan candi dirawat di Museum Kailasa. Kemudian candi-candi yang berada di sini baik Gatotkaca maupun Arjuna, perkiraannya sudah berdiri sejak abad ke-8 Masehi. Dengan tujuan untuk menyembah Dewa Syiwa.
Kawasan candi berada di ketinggian 2.000 mdpl. Kompleks candi ini terdiri atas Candi Gatotkaca, Petruk, Gareng, Setyaki, Nakula, dan Sadewa. Di sini hanya Candi Gatotkaca saja yang masih berdiri, meski bagian atasnya sudah menghilang. Sedangkan kondisi candi-candi lainnya sudah tidak utuh bahkan nyaris menghilang. Seperti Candi Nakula dan Sadewa hanya berupa tumpukan batu yang tersusun seadanya. Sedangkan Candi Petruk dan Gareng tidak bisa terlihat lagi bentuknya.
Harga Tiket Masuk Candi Gatotkaca
Untuk memasuki kawasan Candi Gatotkaca pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Harga tiket masuk hanya dibebankan jika memilih jalur masuk melalui Candi Arjuna. Sedangkan biaya lainnya yaitu biaya parkir bagi yang membawa kendaraan.
Harga Tiket Masuk dan Parkir | |
Tiket masuk | Gratis |
Parkir motor/mobil | Rp3.000/Rp5.000 |
Baca: BUKIT SIKUNIR Dieng Tiket & Aktivitas
Jam Buka Candi Gatotkaca
Pengunjung bisa datang ke sini setiap hari. Candi ini buka selama 24 jam. Agar bisa melihat pemandangan dengan jelas, sebaiknya datang ke sini saat cuaca cerah. Selain itu, jika tidak ingin terlalu ramai, datang pada hari biasa bisa menjadi pilihan.
Jam Buka | |
Setiap hari | 24 jam |
Suasana Alam di Sekitar Kawasan Candi
Sambil melihat keindahan candi, pemandangan alamnya juga menakjubkan. Panorama yang bisa terlihat dari kawasan ini yaitu kawasan pegunungan Dieng. Tidak hanya itu, perkebunan dan kota yang berada di bawahnya juga bisa terlihat. Di sekitar area candi banyak terdapat perkebunan, terutama kentang dan buah carica. Kedua hasil bumi tersebut seringkali menjadi oleh-oleh bagi pengunjung.
Keindahan pemandangan sangat jelas terlihat saat cuaca sedang cerah dan tidak berkabut. Di sekitar candi terdapat kawasan yang luas dan penuh dengan rerumputan. Salah satu cara untuk menikmati suasana alam di sini yaitu dengan duduk di area berumput tersebut. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa berjalan-jalan santai sambil mengamati bangunan candi.
Baca: TELAGA WARNA Dieng Tiket & Pesona
Keunikan Arsitektur Candi Gatotkaca
Bentuk bangunan Candi Gatotkaca merupakan candi yang bercorak Hindu dengan aliran Syiwa. Hal itu bisa terlihat ciri candi Hindu pada umumnya, yaitu berbentuk ramping dan memanjang ke atas. Pembangunan candi ini bertujuan sebagai media penyembahan bagi Dewa Syiwa.
Belum diketahui siapa pendiri candi ini. Namun dari prasasti yang ada di dekatnya yang bertuliskan bahasa Jawa Kuno, tertera tahun pembuatan candi yaitu sekitar abad ke-8 Masehi. Selanjutnya, candi-candi di Dieng, termasuk Candi Gatotkaca, dibangun atas perintah raja-raja Wangsa Sanjaya. Wangsa Sanjaya merupakan istilah dari pendiri Kerajaan Medang.
Candi ini berdiri di atas dua buah batur yang berbentuk bujur sangkar dengan tinggi sekitar 1 m. Lalu, bilik penampil candi ini berbentuk seperti relung karena menjorok ke luar. Bilik ini terletak di pertengahan sisi bagian selatan, timur, dan utara.
Di dalam bilik penampil terdapat yoni serta tempat untuk meletakkan lilin. Tangga untuk masuk ke dalam candi berada di atas batur dan tertutupi bilik penampil. Selanjutnya, pintu sebelah barat candi ini terdapat hiasan Kala Makara yaitu patung kepala raksasa tanpa rahang bawah.
Baca: TELAGA MENJER : Tiket & Dieng Pesona
Sejarah Penemuan
Candi Gatotkaca merupakan salah satu candi yang ditemukan di kawasan Dieng oleh tentara Inggris pada tahun 1814. Pada waktu itu, kawasan kompleks candi di sini merupakan telaga, yang bernama Telaga Balai Kambang. Para tentara tersebut melihat adanya bagian candi yang timbul dari permukaan air.
Meski begitu, pengeringan telaga dan pembersihan baru terlaksana pada tahun 1856 sampai 1864. Kegiatan itu berlangsung di bawah perintah pemerintah Hindia Belanda. Keberadaan kompleks candi di sini terbagi menjadi empat bagian kompleks.
Kompleks pertama yaitu Candi Arjuna. Di kompleks Arjuna terdapat beberapa candi, yaitu Candi Arjuna, Semar, Srikandi, Sembadra, dan Puntadewa.
Kompleks selanjutnya yaitu Candi Gatotkaca, yang terdiri dari Candi Gatotkaca, Nakula, dan Sadewa. Lalu, masih dalam satu kompleks yang sama ada juga Setyaki, Gareng, dan Petruk.
Berikutnya yaitu kompleks Candi Dwarawati yang terdiri dari Candi Dwarawati, Abiyasa, Pandu, dan Candi Margasari.
Kompleks terakhir yaitu Candi Bima. Di sini hanya terdapat satu candi yaitu Candi Bima itu sendiri yang ada di atas bukit.
Baca: DE TJOLOMADOE Tiket & Zona Wisata
Fasilitas
Kawasan Candi Gatotkaca sudah memiliki beberapa fasilitas, seperti toilet dan musala. Bagi yang membawa kendaraan, tersedia lahan parkir yang cukup luas. Apabila tidak membawa bekal di sini juga ada beberapa kios yang menjual aneka makanan dan minuman. Selain itu, terdapat kios yang menjual suvenir dan oleh-oleh khas Dieng, seperti manisan buah carica.
Lokasi Candi Gatotkaca
Candi Gatotkaca berlokasi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Jawa Tengah. Lokasinya berada di depan Museum Kaliasa dan di sebelah barat kompleks Candi Arjuna. Untuk sampai ke sini pengunjung tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh dari lokasi parkir. Candi ini berada sangat dekat dengan akses jalan raya dan tempat parkir. Jaraknya sekitar 300 m dari Candi Arjuna.