Berada di tengah suasana alam merupakan aktivitas pelipur lelah yang tak pernah membosankan. Siapa tak suka dikelilingi oleh keteduhan pepohonan, suara sungai dan hewan-hewan, serta udara yang sejuk? Apalagi jika kondisi alamnya masih sangat asri, seperti di Curug Sanghyang Taraje yang terletak di Garut, Jawa Barat.
Air terjun ini letaknya agak tersembunyi, yaitu di sebuah lembah Desa Pakenjeng. Dilingkupi bukit-bukit hijau, air terjun ini seolah sengaja dibingkai menjadi lukisan alam yang cantik. Kecantikannya bisa dinikmati sebagai salah satu kegiatan rekreasi, baik sendiri maupun bersama orang-orang terkasih.
Tiket Masuk Curug Sanghyang Taraje
Memasuki kawasan wisata Curug Sanghyang Taraje, pengunjung akan dikenakan tiket masuk dengan tarif yang terjangkau. Tiket ini sudah termasuk biaya penitipan motor dan berenang di kolam yang tersedia.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket Masuk | Rp10.000 |
Baca: Curug Orok Garut Tiket Masuk Dan Ragam Aktivitas Wisata
Jam Buka
Untuk mengunjungi kawasan air terjun ini, wisatawan bisa datang pada pagi hari hingga sore hari. Di hari biasa, curug ini cenderung sepi jika dibandingkan degan hari libur.
Jam Operasional | |
Setiap Hari | 08.00 – 17.00 |
Keindahan Curug Sanghyang Taraje
Baca: 10 Tempat Wisata Seru di Garut
Garut daerah yang populer karena produk dodolnya ini memang dianugerahi bentang alam luar biasa. Tak heran jika ia dijuluki Swiss van Java. Pegunungan hijau yang mendominasi serta udaranya yang dingin menggigit sangat pas jika disandingkan dengan julukan tersebut.
Di antara kekayaan alamnya yang luar biasa, terdapat Curug Sanghyang Taraje. Air terjun ini menghiasi lembah di antara perbukitan Desa Pakenjeng. Tak mengenal musim, aliran airnya selalu deras dan menakjubkan. Pesonanya menjadikan air terjun ini sebagai salah satu destinasi wisata populer di kalangan pecinta alam.
Tangga Sangkuriang
Baca: DARAJAT PASS Garut Tiket Masuk & Aktivitas
Nama air terjun “Sanghyang Taraje” sangat lekat dengan legenda yang hidup di dalamnya. “Sanghyang” berarti dewa, sementara “taraje” adalah bahasa Sunda untuk tangga vertikal tegak lurus. Jika dilihat dari penampakannya, air terjun yang berpasangan ini memang cocok jika menggambarkan ‘taraje’ untuk naik ke atas lembah.
Legenda yang tumbuh di Curug Sanghyang Taraje menyebutkan bahwa air terjun ini adalah tangga yang digunakan oleh Sangkuriang. Demi mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, Sangkuriang menaiki curug yang konon juga merupakan tangga menuju kahyangan.
Ada kepercayaan bahwa bintang tersebut masih berada di dasar air terjun. Terlepas dari kebenarannya, keindahan Curug Sanghyang Taraje tetap menarik hati siapapun yang mengunjunginya.
Pesona Misterius
Baca: Sabda Alam Garut Tiket Masuk & Aktivitas
Untuk menuju Curug Sanghyang Taraje, pengunjung harus menitipkan kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Jalan setapak yang dilalui memang curam dan licin sehingga berbahaya jika menggunakan kendaraan. Tidak sampai 15 menit, suara deburan air yang dalam sudah akan terdengar di telinga.
Dari kejauhan, sudah terlihat wujud sepasang air terjun setinggi lebih dari 80 meter yang mengalir di tebing bukit. Air yang mengalir di curug ini selalu memiliki debit yang tinggi, terutama pada musim hujan. Tempiasnya menyerupai kepulan asap yang keluar dari ‘wadah’. Saat kabut turun, pemandangan ini akan semakin misterius dan menawan.
Baca: Situ Bagendit Tiket Masuk & Ragam Aktivitas Wisata
Di bawah air terjun, terdapat bendungan kecil dengan dinding yang menata aliran air menjadi lebih rapi. Spot ini biasanya menjadi spot foto favorit karena merupakan titik aman yang paling dekat dengan curug. Karena tempiasnya yang sangat luas, permukaan sekitar curug menjadi licin dan berlumut, sehingga pengunjung harus berhati-hati melangkah kemari.
Dari dekat, ‘tangga kahyangan’ ini tampak semakin memukau. Aliran air yang deras menghasilkan dorongan angin yang kuat. Sambil diterpa udara yang meniupkan butir-butir air segar, wisatawan dapat memanjakan mata sepuasnya dengan pemandangan hijau di sekeliling. Berada di sini akan membuat wisatawan seolah sedang berada di taman kahyangan yang tersembunyi.
Kegiatan Rekreasi
Baca: Pantai Santolo Garut Tiket Masuk & 9 Ragam Aktivitas
Apa saja yang bisa dilakukan di air terjun ini? Kegiatan utama yang paling dicari tentu berenang dan bermain air. Namun ingat, derasnya jatuhan air akan membahayakan siapa saja yang ada di sekitarnya. Pengunjung dapat menikmati segarnya air dari Curug Sanghyang Taraje di aliran sungainya.
Sungai ini tenang dan bersih. Airnya yang jernih mengalir di antara bebatuan besar yang licin. Di sisi lain, terdapat kolam renang buatan yang menampung aliran air dari curug. Sayang sekali kolam ini tidak terlalu terawat, sehingga jarang digunakan untuk berenang.
Rekreasi keluarga juga bisa dilakukan di sini, salah satunya berkemah. Di dekat curug terdapat area lapang yang datar dan bisa dijadikan tempat mendirikan tenda. Lokasinya cukup nyaman, dekat dengan sumber air, toilet, dan mushola. Pastikan posisi tenda tidak terlalu dekat dengan curug, agar tidak basah terkena cipratan airnya.
Akses Curug Sanghyang Taraje
Untuk menuju Curug , pengunjung perlu memerhatikan kondisi jalan setelah melewati SMP Pamulihan. Jalan ini merupakan jalan desa yang tidak rata dan berlubang. Tanjakan dan turunan curam juga akan melengkapi rute menuju objek wisata ini. Pastikan kendaraan yang digunakan dalam keadaan baik dan pengendara sanggup melewati rute yang cukup menantang ini, ya.
Fasilitas Curug Sanghyang Taraje
Saat ini, pengelola sudah menambah kelengkapan fasilitas di Curug Sanghyang Taraje meski diiringi dengan kenaikan harga tiket. Area parkir sekaligus penitipan kendaraan, toilet dan mushola di dekat curug, serta warung-warung bisa ditemukan di sini.
Area sekitar curug juga memiliki bangku-bangku dan gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat. Meski tidak terlalu dikelola dengan baik, namun objek wisata ini juga memiliki kolam renang yang cukup nyaman untuk sekadar bermain air.
Lokasi Curug Sanghyang Taraje
Objek wisata air terjun ini berada di Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut. Lokasinya berjarak sekitar 45,6 kilometer atau hampir 2 jam menggunakan motor dari Kota Garut. Jarang ada angkutan umum yang melintas, jadi sangat disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa ojek.
Rute termudah adalah menuju objek wisata Curug Orok, lurus terus ke Desa Cisandaan dan belok kanan menuju Kecamatan Pamulihan. Ikuti jalan hingga melewati SMP Pamulihan. Pengunjung akan menemukan tempat parkir dan penitipan kendaraan, kemudian perjalanan dapat dilanjutkan dengan 10-15 menit berjalan kaki ke lokasi air terjun.