Danau Motano
Alamat: -, Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, -- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Danau Matano merupakan objek wisata danau tektonik di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. . Lokasi ini memiliki daya tarik keindahan panorama alam serta banyak menyimpan cerita sejarah. Permukaan airnya biru dan tenang dengan gua bawah air serta dihuni satwa endemik.
Wisatawan dapat menikmati panorama dan kesegaran alam serta mencoba berbagai aktivitas wisata air. Wilayah terdalam danau berumur 4 juta tahun ini mencapai kedalaman 594 meter. Hal ini membuatnya dinobatkan sebagai danau terdalam di Asia Tenggara dan ke-8 di dunia.
Harga Tiket Masuk Danau Matano
Wisatawan tidak dikenakan retribusi untuk memasuki kawasan wisata Danau Matano. Untuk penyewaan perahu, wisatawan dikenakan tarif yang relatif murah. Pemilik biasanya hanya meminta ganti biaya pembelian bahan bakar solar.
Harga Tiket | |
Harga Tiket Masuk | Gratis |
Sewa Perahu | Negosiasi dengan tarif relatif murah |
Baca: 10+ Tempat Wisata Terbaik di Sulawesi Selatan
Jam Buka
Waktu operasional | Jam Buka |
Setiap Hari | 24 Jam |
Aktivitas Wisata di Danau Matano
Danau Matano telah dilengkapi fasilitas wisata yang sudah disiapkan oleh pengelola. Antara lain shelter, perahu kano, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Berbagai aktivitas pun dapat dilakukan untuk mengisi waktu berlibur selama di sini.
Sistem Danau di Hutan Cagar Alam
Danau Matano digenangi sumber dari mata air di dalam danau maupun sekitarnya. Kawasan hutan Cagar Alam Faruhumpenai dianggap memberikan sumbangan terbesar atas stabilitas debit air di Danau ini. Dari kawasan tersebut mengalir secara langsung tiga sungai besar dan sungai-sungai kecil musiman.
Danau Matano ditemani dua danau lainnya yaitu Danau Mahalona dan Danau Towuti. Kedua danau tersebut masih satu sistem dengan air bersumber dari Danau Matano (Malili Lake). Keberadaannya dipagari perbukitan dan vegetasi hijau nan rimbun.
Baca: DANAU TEMPE Wajo Tiket & Ragam Aktivitas
Menyaksikan Danau Purba Jutaan Tahun
Berdiri di tepi danau, sejauh mata memandang wisatawan akan disuguhkan hijaunya cekungan bukit. Terlihat menyerupai mangkuk yang mengelilingi pinggiran perairan danau.
Danau Matano yang bermakna mata air itu luasnya 16.000 hektar dan kedalamannya hampir 600 meter. Untuk memenuhi volume 98 kilometer kubik membutuhkan waktu sekitar 4 juta tahun. Kondisi unik geografis ini terbentuk akibat aktivitas tektonik jutaan tahun lalu.
Menikmati Keindahan Panorama Alam Danau
Memandang dari ketinggian, wisatawan akan melihat Danau Matano itu bagai akuarium alami. Bibir danau selalu tersapu gelombang, membuat pepasir bergoyang lembut. Pasirnya terlihat jelas pada kedalaman 20 meter karena cahaya matahari membias ke dalam perairan.
Danau purba ini terbentuk dari pergeseran lempeng pada ketinggian 382 mdpl. Berada di atas pegunungan Verbek Sorowako, danau ini memiliki keindahan dan terjaga keasriannya. Di sepanjang tepian danau, pohon-pohon menghijau disertai jembatan untuk menyaksikan indahnya panorama alam.
Kondisinya yang terjaga membuat air danau yang terbentang luas terlihat nampak kebiruan. Wisatawan dapat merasakan kesejukan dan kesegaran karena di sekeliling danau membentang jajaran pegunungan. Dengan kelembaban udara 67 – 90%, suhu kawasan berkisar 18° – 30° C.
Baca: PANTAI LOSARI Tiket & Ragam Aktivitas
Bermain di Pasir Putih
Danau Matano memiliki banyak keistimewaan dan daaya tarik yang mempesona. Salah satu titik wisatanya bahkan disebut sebagai dengan Pantai Matano. Area Pantai Ide memiliki pasir yang menyerupai pasir pantai dan memiliki dasar yang landai.
Berendam dan Berenang di Tepi Danau
Suasana alam kawasan wisata ini begitu bersahabat. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam pegunungan sambil merendam diri di tepi danau.
Menyusuri Danau
Untuk menjelajahi wilayah permukaan danau, wisatawan dapat menggunakan Katinting, perahu tradisional yang banyak disewakan. Menyusuri Danau Matano dengan Katinting, keindahan panorama alam pegunungan Verbeck begitu memanjakan mata. Tebing batu terlihat mengitari danau terdalam Indonesia dengan luas sekitar 16.000 hektar ini.
Baca: LAPPA LAONA Barra Tiket & Ragam Aktivitas
Naik Perahu Kano
Wisatawan yang menyukai olahraga air, dapat memilih perahu kano berkapasitas satu atau dua orang. Mencoba aktivitas ini, wisatawan dapat mendayung berkeliling tepi danau. Area untuk bermain kano terdapat di beberapa titik, salah satunya sekitar Pulau Kucing.
Menjejakkan Kaki di Pulau Tengah Danau
Di tengah danau yang tenang terdapat sejumlah pulau yang bisa disinggahi. Di sisi tenggara atau di daerah Otuno dan Soluro, terdapat Pulau Nuha Langkai dan Nuha Le. Sedangkan di barat laut danau, wisatawan bisa menjumpai Pulau Kucing.
Untuk mengakses pulau-pulau tersebut, wisatawan bisa menyewa perahu motor dari Matano Yacht Club. Jarak tempuh untuk mencapai lokasi sekitar 40 menit. Di pulau-pulau tersebut, wisatawan bisa menikmati buah dan melihat berbagai jenis spesies ikan.
Snorkeling di Danau Matano
Danau Matano memiliki air yang jernih dan bersih karena bersumber dari mata air alami. Karena jernihnya, wisatawan dapat melihat dasar perairan yang dangkal dengan biota perairannya. Untuk menikmati perairannya, wisatawan dapat melakukan aktivitas snorkeling.
Salah satu lokasi teraman untuk snorkeling berada di sekitar Pulau Kucing dan Pulau Mangga. Kedalaman air di area tersebut lebih dangkal, yakni berkisar 1,5-6 meter dengan tepi bebatuan. Menikmati perairannya, wisatawan tetap harus melengkapi diri dengan pelampung, terutama tanpa keahlian berenang.
Baca: PULAU KAMBING Bulukumba: 6 Aktivitas Pilihan
Menyelam
Menyandang predikat sebagai danau terdalam di Indonesia, Danau Matano cocok bagi wisatawan pecinta diving. Pulau Kucing dan Mangga memiliki jarak diagonal yang curam dari tepi pulau menuju kedalaman. Dari kedalaman tepi dangkal, konturnya langsung menjorok berhadapan dengan palung sedalam 8 meter lebih.
Kawasan perairan danau memiliki dua jenis suhu air yang berbeda. Pada kedalaman lebih dari 100 meter, suhunya berbeda, serta kadar oksigen airnya tipis. Hal ini membuat wisatawan merasa tidak dingin saat menyelam dan tubuh terasa lebih ringan.
Bagi wisatawan yang menyelam dapat memanfaatkan penyewaan di Pulau Kucing. Selain penyewaan katinting dan kano, tersedia pula perlengkapan selam termasuk pelampung.
Eksplorasi Benda Purbakala di Dasar Danau
Menyelam di sekitar pulau Kucing, wisatawan dapat menemukan benda-benda purbakala. Di dasar danau pada kedalaman empat meter, antara rongga bebatuan wisatawan dapat melihatnya. Salah satunya yaitu serpihan tembikar kuno menyerupai kendi tanpa corong airnya.
Mengeksplorasi palung-palung atau celah dasar danau, terdapat banyak benda purbakala berusia ratusan tahun. Antara lain adalah perlengkapan dapur, tembikar dan beberapa patung hiasan rumahan. Sebelumnya juga sudah banyak ditemukan keris kuno yang berlumut di dasar danau.
Memasuki Gua Tengkorak
Di bibir danau, terdapat sisa peninggalan sejarah di dalam beberapa lubang guapada tebing. Tombak, parang, dan peralatan rumah dari besi kuningan diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun silam. Tiga dari enam gua di bibir danau, alur liangnya tembus dari tebing ke perairan.
Selain lanskap alamnya, Danau Matano menambah nilai daya tariknya dengan keberadaan gua tengkorak. Untuk menuju ke gua tengkorak, wisatawan harus menyewa perahu. Jika air naik sehingga pintu masuk gua tertutup, wisatawan biasanya akan berenang untuk melewatinya.
Berlokasinya tidak jauh dari pemukiman penduduk, Gua Tengkorak banyak dihuni kelelawar. Tulang belulang dan tengkorak manusia berusia ratusan tahun milik leluhur banyak terdapat di dalamnya.
Melihat Ikan Purba Buttini di Danau Matano
Fauna endemik di danau Matano tergolong hewan purba, salah satunya yaitu Ikan Butini. Berwarna cokelat dan besarnya bisa mencapai paha orang dewasa, habitatnya berada di dasar danau. Ikan ini diberi julukan ‘ikan purba’ karena warnanya kecoklatan dan bola mata menonjol keluar.
Ikan buttini menjadi ikan paling digemari warga pesisir Danau Matano karena dagingnya gurih dimakan. Sebagian besar masyarakat setempat menggantungkan hidupnya sebagai nelayan pemancing ikan buttini. Ikan lainnya yang terlihat dari bibir danau adalah ikan pelangi dengan sisik berwarna-warni.
Menikmati Senja Keemasan
Setiap harinya, Danau Matano selalu bertambah ramai pada sore hari. Danau ini menjadi lokasi bagi wisatawan untuk menikmati momen matahari terbenam. Udaranya yang segar dengan pantulan rona merah kaki langit terpantul di permukaan air danau.
Festival Danau Matano
Festival Danau Matano merupakan event yang memperkenalkan kekayaan wisata dan budaya di Luwu Timur. Festival ini digelar untuk menambah daya tarik bidang pariwisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Gelaran acara diisi sejumlah pementasan budaya, seperti tarian kolosal 14 anak suku. Pementasan musik bambu, sajian kuliner tradisional, lomba permainan tradisional (longga, gasing juga turut memeriahkannya. Tak ketinggalan lomba katingting, lomba dayung perahu naga, serta lomba mancing ikan lohan.
Festival tahunan ini juga menggelar pemilihan Putra-Putri Danau Matano. Bagi pecinta memancing, lomba menangkap ikan predator di danau tentu menjadi tantangan tersendiri. Kawasan ini belakangan juga menjadi daerah buruan para penggemar batu jasper dan batu akik.
Lokasi Danau Matano
Objek wisata danau ini berada di ujung timur provinsi Sulawesi Selatan, berbatasan dengan Sulawesi Tengah. Tepatnya di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Wisatawan harus menempuh perjalanan darat selama 12 jam dari kota Makassar menuju Kecamatan Malili. Perjalanan berlanjut 60 kilometer menuju Danau Matano di Sorowako.
Wisatawan juga dapat memilih jalur udara dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Jadwal penerbangan dua kali dalam seminggu. Rute perjalanan dimulai dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Bandara Sorowako hingga Danau Matano.