Gunung Gambar Wisata Sejarah Dengan Pemandangan Indah Mei 2024

Gunung Gambar salah satu opsi wisata di Gunungkidul selain pantai dan gua. Meski namanya gunung, objek wisata ini tak serta merta mengharuskan wisatawan mendaki jauh. Ketinggiannya hanya sekitar 650 Mdpl yang dapat ditempuh pulang pergi secara langsung. Sehingga tidak perlu berkemah dan membawa banyak perbekalan ketika berwisata di sini.

Tak hanya objek wisata, Gunung Gambar juga menjadi lokasi wisata spiritual. Karena terdapat sebuah petilasan milik pahlawan nasional, yaitu Raden Mas Said. Yang mana dulu pernah menjadikan Gunung Gambar sebagai tempat meditasi untuk melawan penjajah Belanda. Tak heran jika banyak pengunjung yang bukan hanya berwisata tapi juga warga sekitar yang ingin ziarah ke petilasan.

Harga Tiket Masuk Gunung Gambar Gunungkidul

Untuk mengunjungi objek wisata ini tidak dikenakan biaya tiket masuk. Hanya saja ada tarif parkir untuk wisatawan yang membawa kendaraan.

Baca: HEHA SKY VIEW Tiket Masuk & Aktivitas

Jam Buka Gunung Gambar Gunungkidul

Objek wisata ini terbuka untuk umum pagi hingga sore hari. Dan belum umum jika wisatawan ingin melakukan camping.

Menikmati Keindahan dari Ketinggian Gunung Gambar

Gunung Gambar dapat menjadi destinasi wisata pilihan ketika ke Gunung Kidul. Objek wisata ini berada di ketinggian 650 mdpl, sehingga lebih mudah mencapai puncaknya. Bisa berangkat dan langsung pulang setelah menikmati pemandangan. Karena tidak setinggi gunung pada umumnya dengan udara masih sejuk dan segar.

Dari puncaknya wisatawan dapat menyaksikan keindahan pemandangan Gunung Kidul. Bahkan, pemandangan Kota Solo, Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Klaten, dan Rawa Jombor terlihat jelas. Semua tampak dari atas sini, hingga kontur dan garis jalan terlihat dengan jelas. Ditambah dengan pepohonan yang tumbuh di sejauh mata memandang, membuat pemandangan tampak semakin asri.

Tak banyak bangunan di puncak gunung, hanya sebuah pendopo petilasan seorang tokoh nasional. Spot foto buatan pun tak tersedia di puncak. Namun sebagai gantinya, wisatawan akan mendapatkan pemandangan asli nan indah. Berupa pepohonan, perbukitan, serta naungan langit biru yang menawan.

Baca: Pantai Drini Tiket Masuk & 10 Aktivitas Menarik

Petilasan Tokoh Nasional

Gunung Gambar dianggap juga sebagai situs sejarah di Indonesia. Karena tempat ini menjadi petilasan dari Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Pangeran Sambernyawa adalah Pahlawan Nasional Indonesia, yang menjadi pendiri Kadipaten Mangkunegaran, Surakarta. Masa penjajahan dulu, Pangeran Sambernyawa selalu membawa kematian bagi musuh, yang membuatnya mendapat julukan tersebut.

Pangeran Sambernyawa melakukan meditasi di Gunung Gambar, yang dulu bernama Gunung Gempol. Beliau datang ke tempat ini lantaran penculikan sang ayah oleh Belanda hingga meninggal dunia. Untuk itulah, beliau pergi ke Ngawen untuk meminta bantuan Ki Demang Singodikoro. Dari pertemuan ini, Pangeran Samber Nyawa diminta bertapa di petilasan Ki Gadingmas.

Selamat berada di tempat tersebut, Pangeran Samber Nyawa membuat strategi perang. Serta menggambar peta pergerakan musuh untuk dibuat strategi perang melawan penjajah. Dari peristiwa inilah nama Gunung Gambar disematkan. Karena di ini sang pangeran menggambar strategi perang hingga membawa kemenangan.

Baca: Teras Kaca Pantai Nguluran Tiket & Wahana Unik

Wisata Spiritual

Di Gunung Gambar sendiri terdapat dua petilasan yang hingga kini masih terjaga. Yaitu petilasan milik Pangeran Samber Nyawa, serta petilasan milik Ki Gadingmas. Anak dari Prabu Brawijaya V yang menjadi leluhur masyarakat Ngawen. Di puncaknya pun terdapat pendopo sebagai penanda dulu tokoh bersejarah tersebut pernah berada di sini.

Pangeran Samber Nyawa sendiri tercatat dalam sejarah melakukan peperangan pada tahun 1741-1757. Dan dikenal sebagai panglima perang hebat, yang berhasil membina pasukan militan. Petilasan ini dianggap sebagai bagian sejarah perlawanan terhadap Belanda. Sehingga tak hanya wisatawan saja yang mendatangi tempat ini, tapi juga para peziarah.

Setiap tahunnya masyarakat lokal Ngawen melakukan Nyadran di Gunung Gambar dan Hutan Wonosadi di dekatnya. Kegiatan Nyadran ini dilakukan sebagai bentuk mengenang leluhur warga Ngawen. Karena kebiasaan ini juga yang mendorong pemerintah mengembangkan tempat ini sebagai wisata spiritual. Seperti wisata Walisongo atau pemuka agama di Kudus dan Pati, Jawa Tengah.

Baca: PANTAI SEPANJANG Tiket & Daya Tarik

Bersantai Di Puncak

Di hari biasa, wisatawan dapat menghabiskan waktu di Gunung Gambar. Menikmati pemandangan alam sekitar yang begitu memesona dan menarik hati. Hembusan angin yang sejuk menerpa tubuh, membantu menenangkan hati dan pikiran. Pemandangan sawah milik masyarakat Gunung Kidul menjadi teman untuk memanjakan mata.

Untuk menghabiskan waktu di tempat ini, wisatawan dapat berpiknik. Banyak pepohonan yang tumbuh di kawasan puncak yang dapat dipilih sebagai tempat berteduh. Wisatawan dapat menggelar tikar, kemudian duduk atau tiduran sambil menikmati suasana.

Lebih asyik lagi jika datang bersama teman ataupun saudara. Bisa sambil bercengkerama, atau sekedar menyantap bekal yang dibawa dari rumah.

Baca: PANTAI KUKUP Tiket & Aktivitas

Pemandangan Matahari Terbenam

Sore hari saatnya bersantai menghadap ke arah barat, menunggu terbenamnya matahari. Pemandangan matahari terbenam dari puncak begitu menawan. langit sore yang perlahan berubah menjadi oranye akan tampak dengan jelas. Siluet dari pepohonan di bawah gunung pun tampak dengan jelas.

Wisatawan bisa berfoto tanpa banyak terhalang oleh pepohonan. Sehingga pemandangan yang terlihat tampak lebih jelas. Suasana romantis pun menyelimuti senja itu. Membawa kenangan ketika berada di Gunung Gambar.

Fasilitas

Objek wisata ini telah dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti halaman parkir dan toilet. Beberapa warung pun telah berdiri di sekitar kawasan wisata. Namun untuk menuju puncaknya, wisatawan harus melakukan trekking. Sehingga perlu disiapkan fisik yang baik supaya dapat berjalan menuju puncak dengan lancar.

Lokasi Gunung Gambar

Objek wisata ini berlokasi di Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.