Museum Radya Pustaka
Alamat: Jl. Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 57141- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 09.00 WIB - 15.00 WIB
- Nomor Telepon: (0271) 712306
Museum Radya Pustaka salah satu wisata pendidikan yang ada di Kota Surakarta yang berlokasi bersebelahan dengan Taman Sriwedari. Menyimpan berbagai bukti sejarah dan arsip masa lalu. Benda-benda peninggalan kerajaan hingga kolonial Belanda terpajang rapi.
Berbeda dengan museum pada umumnya, bangunan museum berbentuk arsitektur rumah gaya Eropa jaman dahulu. Karena memang dulunya gedung museum merupakan bangunan miliki warga Belanda bernama Johannes Busselar.
Berada satu kompleks dengan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, museum ini mudah ditemukan. Letaknya sangat strategis dan berada di pusat kota Surakarta. Museum Radya Pustaka menjadi tempat yang tepat untuk tahu lebih banyak mengenai budaya Indonesia khususnya tanah Jawa.
Wisatawan bisa melihat senjata, hiasan rumah, hingga perabotan yang dipakai masyarakat terdahulu. Tak hanya itu tersimpan pula arsip berupa buku yang berbahasa Belanda dan Jawa. Semua koleksi buku ini bisa dibaca di ruang perpustakaan.
Harga Tiket Museum Radya Pustaka
Untuk memasuki museum wisatawan tidak perlu membayar alias gratis. Hanya perlu menyiapkan uang parkir untuk kendaraan saja.
Harga Tiket Masuk Museum | |
Tiket Masuk | Gratis |
Parkir | |
Motor | Rp2.000 |
Mobil | Rp5.000 |
Baca: Keraton Surakarta Hadiningrat Tiket & Pesona
Jam Buka Museum Radya Pustaka
Penting untuk mengetahui jam operasional dari tempat ini. Karena museum ini tutup sehari dalam seminggu. Museum buka dari pagi hingga sore dan tutup sekitar setengah jam saat jam istirahat makan siang.
Jam Buka Museum | |
Selasa – Minggu (hari senin tutup) | 09.00 WIB – 15.00 WIB (12.00 WIB – 12.30 WIB Tutup sementara untuk istirahat) |
Sekilas Tentang Museum Radya Pustaka
Museum Radya Pustaka memiliki sejarah yang panjang. Diresmikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890,merupakan museum tertua di Indonesia. “Radya†artinya pemerintah dan “Pustaka†artinya surat.
Dulunya museum ini merupakan tempat menyimpan berkas dan dokumen di masa kolonial Belanda. Keunikan dari museum ini terletak pada bangunan yang bergaya Eropa di masa lalu.
Tidak mengherankan karena awalnya bangunan museum merupakan rumah seorang warga Belanda. Saat beralih fungsi menjadi museum tidak banyak perubahan terjadi. Hanya kamar mandi saja yang dihilangkan agar menciptakan ruang yang lebih luas.
Kemudian Di museum ini terdapat tujuh ruangan. Di setiap ruangan wisatawan bisa melihat aneka benda sejarah yang usianya sudah ratusan tahun.
Baca: Tumurun Private Museum: Ragam Koleksi Unik & Antik
Memiliki Koleksi Berbagai Jenis Wayang
Pada saat memasuki Museum, wisatawan akan langsung disambut dengan koleksi wayang di ruang pertama. Museum Radya Pustaka punya semua koleksi wayang dari dalam negeri. Di sini terdapat Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Purwa, Wayang Gadog, Wayang Klitik hingga Wayang Beber. Bahkan ada juga koleksi wayang dari luar negeri yaitu Wayang Nang dari Thailand.
Menariknya museum ini pun juga sudah modern dan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Di setiap koleksi ada terdapat kode barcode. Wisatawan bisa memindai barcode untuk memperoleh informasi lengkap seputar barang koleksi tersebut.
Baca: 5 Daya Tarik Ngarsopuro Night Market Surakarta
Logam dan Keramik Berharga Zaman Dulu
Di ruang berikutnya ada yang namanya Ruang Tosan Aji. Ruangan ini terpajang koleksi benda-benda berharga yang terbuat dari logam. Di ruang ini terdapat koleksi senjata yang digunakan para pejuang maupun tentara Belanda di masa lalu.
Kemudian yang paling menarik dari ruang Tosan Aji adalah sebuah kotak musik. Benda tersebut merupakan hadiah untuk Pakubuwana IV yang diberikan Napoleon Bonaparte. Semakin masuk ke dalam wisatawan juga bisa melihat koleksi keramik cantik dan berharga. Ada pula guci besar hingga miniatur arca yang sangat indah dan memesona.
Baca: THE HERITAGE PALACE Solo Tiket & Atraksi
Koleksi Patung-Patung Bersejarah
Di Museum Radya Pustaka juga banyak menyimpan karya-karya patung yang memiliki sejarah. Di salah satu ruang ada patung Johannes Albertus Wilkens. Sosok tersebut adalah tokoh yang membuat kamus Jawa-Belanda.
Selain itu ada juga Patung karya Pakubuwono IV bernama Rojomolo. Patung tersebut menggambarkan sosok raksasa penguasa laut. Kemudian Ada pula patung atau arca kuno dari peninggalan kerajaan-kerajaan yang ada di Tanah Jawa. Bentuk fisiknya masih utuh dan terlihat sangat bagus.
Baca: PANDAWA WATER WORLD Solo Tiket & Wahana
Perpustakaan Dengan Koleksi Buku Jawa Belanda
Di Museum Radya Pustaka juga ada ruang perpustakaan yang memiliki banyak koleksi buku. Buku-buku yang ada di tempat ini mayoritas berbahasa Jawa dan Belanda. Namun ada juga beberapa yang berbahasa Indonesia.
Wisatawan bisa melihat sekaligus membaca koleksi buku yang ada di perpustakaan ini. Buku yang paling sering dicari yaitu “Serat Ramaâ€. Ini adalah buku yang menceritakan kisah Ramayana.
Baca: TAMAN BALEKAMBANG Tawangmangu Tiket & Aktivitas
Senjata Perang di Serambi Museum
Tidak hanya di dalam ruangan saja, wisatawan juga bisa melihat hal menarik di serambi depan. Pada halaman museum terpampang meriam beroda peninggalan dari VOC. Ada pula meriam-meriam yang lebih kecil milik Keraton Surakarta.
Serta beberapa arca juga terpajang di halaman museum. Arca yang ada di antaranya adalah Arca Dewi Durga, Arca Boddhi Satwa dan Siwa hingga Patung Rangga Warsita.
Baca: PASAR KLEWER Solo Wisata Belanja & Kuliner
Fasilitas Museum Radya Pustaka
Tidak banyak fasilitas yang tersedia di dalam ruangan museum. Untuk fasilitas penunjang seperti toilet, mushola ataupun warung kuliner banyak terdapat di sekitar area Museum Radya Pustaka.
Lokasi Museum Radya Pustaka
Museum ini beralamat di Jl. Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta. Lokasinya sangat strategis karena berada di pusat kota. Museum ini juga dekat dengan tempat ikonik lainnya di kota Solo seperti Loji Gandrung hingga Taman Sriwedari.