Oray Tapa
Harga Tiket Masuk: Rp10.000-Rp15.000Jam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Mekarmanik, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, 15317Bandung memang terkenal dengan wisata dataran tingginya, salah satunya yaitu Oray Tapa. Berlokasi di Bandung Timur, tempat ini menjadi favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu. Jarak tempuhnya yang tidak terlalu jauh pun kerap kali menjadi pilihan tujuan untuk liburan akhir pekan. Tua, muda, anak-anak, remaja, maupun wisatawan keluarga, tampak memadati kawasan wisata.
Suguhan pemandangan indah menjadi daya tarik utama wisata ini. Berbagai kegiatan juga dapat dilakukan untuk melengkapi liburan di Oray Tapa. Seperti bersepeda, motocross, offroad, menjadi wahana pemacu adrenalin yang ada di sini. Selama berada di sini wisatawan juga bisa berkemah untuk menikmati suasana sekitar objek wisata.
Harga Tiket Masuk Oray Tapa Bandung
Objek wisata ini menetapkan tarif tiket masuk yang sangat terjangkau hanya Rp10.000. Namun, jika wisatawan akan berkunjung untuk camping, ada uang kontribusi berbeda.
Jenis Tiket | Harga |
Tiket Masuk | Rp10.000 |
Tiket Camping | Rp15.000 |
Baca Juga: Tempat Wisata Di Bandung: 49 Destinasi Terlengkap
Jam Buka Oray Tapa
Di objek wisata ini telah tersedia loket tiket. Namun, loket tiket hanya buka dari pukul 7 pagi hingga 6 sore. Meskipun begitu wisatawan tetap bisa mengakses tempat ini selama 24 jam. Khususnya bagi yang akan berkemah di Oray Tapa.
Merasakan Indahnya Oray Tapa Bandung
Objek wisata Oray Tapa dapat menjadi pilihan pengusir penat kala akhir pekan. Betapa tidak, di sini wisatawan akan mendapatkan pemandangan indah memukau serta alam nan asri. Sepanjang mata memandang, hijau pepohonan mendominasi bentang alamnya. Jalanan yang berkelok menjadi pelengkap pemandangan di dataran tinggi ini.
Areanya berada di ketinggian 700 mdpl Gunung Manglayang. Tak heran jika udara di sini begitu sejuk dan segar. Sedangkan luasnya mencapai 5 hektar berisi tanaman pinus dan cemara. Sesekali tampak kabut yang menyelimuti, membuatnya tampak indah dan sedikit misterius.
Karena keasrian areanya tak jarang kawasan wisata ini menjadi lokasi berfoto dengan latar belakang perbukitan hijau. Oray Tapa seolah mendeskripsikan keindahan alam gunung dan pedesaan yang mempesona.
Wisata Terdekat: Bukit Moko Bandung Tiket Masuk & Ragam Aktivitas
Penamaan Oray Tapa
Oray Tapa adalah kalimat dari Bahasa Sunda. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah “Ular bertapa”. Pemberian nama ini karena jalan di kawasan ini meliuk-liuk seperti ular yang tengah bertapa. Sehingga digunakanlah nama Oray Tapa untuk menyebut kawasan ini.
Namun, masyarakat sekitar ada juga yang menghubungkannya dengan sejarah masa kerajaan. Ini hanyalah kepercayaan masyarakat, belum ada bukti tertulis terkait penamaan tempat ini. Yang jelas, tempat ini menawarkan keindahan yang mempesona, terlepas dari sejarahnya.
Baca Juga: TEBING KERATON Bandung Tiket Masuk & Ragam Aktivitas
Wisata Sumber Mata Air
Salah satu keunikan di Oray Tapa adalah keberadaan sumber mata air alaminya. Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang spesial di gunung terdapat sumber mata air alami. Namun yang membuatnya unik adalah mata air ini muncul ketika musim kemarau. Serta hanya akan mengalir saat musim kemarau saja.
Beberapa orang juga percaya bahwa air dari mata air ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Mata air ini sendiri ditemukan pada tahun 1997. Dimana konon ada seorang warga Antapani Bandung yang menderita lumpuh. Lalu warga tersebut mandi di sumber mata air ini karena mendapatkan wangsit.
Ajaibnya, orang tersebut langsung sembuh dari lumpuh setelah mandi di sumber mata air ini. Disusul dengan 4 orang lain yang juga datang untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Setelah mandi dan minum dari mata air tersebut, sakit yang diderita hilang dan mereka pun sembuh. Namun, belum ada penelitian ilmiah dari segi kesehatan bahwa air di sini dapat menyembuhkan penyakit.
Baca Juga: TEMPAT WISATA DI LEMBANG: Rekomendasi 20 Destinasi Terbaik
Berkemah di Oray Tapa Bandung
Sejatinya, Oray Tapa adalah bumi perkemahan di kaki Gunung Manglayang. Udaranya yang sejuk membuatnya menjadi incaran wisatawan untuk menghabiskan waktu. Ditambah dengan bentang alamnya yang memanjakan mata. Pemandangan gunung, bukit, dan hijaunya pepohonan merupakan menu utama.
Berkemah di sini, wisatawan akan merasakan bersatu dengan alam. Memang berkemah di sini bukanlah glamping atau glamorous camping. Bukan berkemah dengan fasilitas mewah, namun benar-benar berkemah tradisional. Menyatu dengan alam, tanpa fasilitas mewah layaknya hotel.
Wisatawan harus memasak makanan sendiri untuk makan, tidak ada kasur di dalam tenda. Tidak ada juga stop kontak khusus di setiap tenda. Tentunya akan lebih terasa dan mengesankan, dan pasti berbeda dengan ketika berada di rumah.
Baca Juga: Punclut Bandung: Tiket Masuk & Ragam Pilihan Kuliner
Kegiatan Off-Road
Oray Tapa memiliki jalur berkelok yang menantang. Tak heran, banyak yang ingin memacu adrenalin di sini. Ada yang menjelajah dengan sepeda, motocross, atau mobil offroad. Terdapat juga penyewaan motocross dan mobil offroad, sehingga wisatawan yang tidak memiliki tetap bisa ikut bermain.
Medan jalannya sendiri ada jalan berkelok yang sudah beraspal dan ada juga yang masih berupa tanah. Para pesepeda lebih senang di jalan beraspal. Karena lebih mudah mengayuh pedal di jalan yang rata. Namun tetap ada tantangannya, yaitu jalan yang menanjak cukup berat.
Sedangkan untuk jalur mobil offroad, wisatawan bisa mencoba jalur di dalam hutan. Dengan jalanan yang masih belum rata dan berupa tanah liat berbatu. Lebih menantang dan memacu adrenalin. Apalagi saat musim hujan, jalanan yang becek dan berlumpur akan menambah seru petualangan dengan mobil offroad.
Fasilitas Oray Tapa Bandung
Objek wisata ini telah dilengkapi dengan fasilitas umum. Tersedia toilet, mushola, area parkir, papan petunjuk arah, shelter, tempat duduk, warung makan. Yang semuanya dalam kondisi baik dan terawat.
Lokasi Oray Tapa Bandung
Objek wisata ini berlokasi di kaki Gunung Manglayang, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Kawasan wisata perbukitan ini berjarak kurang lebih 15 Kilometer dari pusat kota Bandung. Memakan waktu kurang lebih 45 menit berkendara untuk sampai di lokasinya.