PANGGUNG KRAPYAK Wisata Budaya Tempo Dulu Maret 2024

Panggung Krapyak

  • Harga Tiket Masuk: Gratis
  • Jam Buka: 24 Jam
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Jalan Kh. Ali Maksum, Panggungharjo, Sewon, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Indonesia, 55188

Tempat bersejarah di Jogja seolah tak pernah habis, seperti halnya Panggung Krapyak Yogyakarta. Meskipun bernama panggung, namun tempat ini lebih terlihat seperti bangunan benteng pertahanan. Fungsinya dulu pun sebagai tempat beristirahat keluarga kerajaan ketika berburu. Selain itu juga berguna sebagai tempat untuk mengawasi musuh karena bangunannya yang tinggi.

Kini, Panggung Krapyak menjadi tempat bersejarah sekaligus objek wisata bersejarah Jogja. Lokasinya pun tak jauh dari Keraton Yogyakarta, serta pusat Kota Jogja. Jika ditarik garis lurus dari utara ke selatan, bangunan ini masuk dalam garis poros imajiner Yogyakarta. Jika berkunjung ke Jogja, sayang jika melewatkan objek wisata satu ini.

Harga Tiket Masuk Panggung Krapyak Yogyakarta

Meskipun bernilai sejarah tinggi, objek wisata ini termasuk murah. Wisatawan tidak perlu membayar biaya masuk, hanya tarif parkir sesuai kendaraan. Karena tempat bersejarah, sudah seharusnya wisatawan untuk menjaga kelestariannya. Dengan tidak merusak apapun yang berada di dalam bangunan, serta tidak membuang sampah sembarangan.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukGratis

Baca Juga: Tempat Wisata Di JOGJA: 49 Destinasi Anti-Mainstream 2021

Jam Operasional

Objek wisata ini dapat dikunjungi kapan saja. Namun, waktu yang tepat berkunjung adalah di pagi atau sore hari. Ketika matahari terbit atau di sore hari saat matahari terbenam. Wisatawan dapat naik ke lantai atas untuk menyaksikan pemandangan indahnya.

Jam Operasional
Setiap hari24 jam

Mengenal Sejarah Panggung Krapyak

Panggung Krapyak Jogja
Panggung Krapyak Jogja. Foto: Gmap/Jasa Service Ac Jogja Sentosa Teknik

Menurut legenda, Krapyak adalah hutan yang menjadi habitat berbagai satwa. Salah satunya adalah habitat dari menjangan, atau rusa. Prabu Hanyokrowati, putra dari Panembahan Senopati, yang merupakan keluarga Kerajaan Mataram Islam, gemar berburu. Karena hobinya ini, Prabu Hanyokrowati justru meninggal karena berburu di hutan.

Sang Prabu meninggal pada tahun 1610 dan bersemayam di Kotagede. Karena meninggal pada saat berburu, beliau mendapat gelar Panembahan Seda Krapyak. Sedangkan Panggung Krapyak sendiri dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1760. Sang Sultan juga memiliki kegemaran yang sama, yaitu berburu.

Panggung Krapyak sendiri berguna sebagai bangunan untuk pos berburu. Fungsi lain yaitu sebagai pertahanan dari serangan binatang buas, karena bangunannya yang kokoh dan kuat. Di lantai atas, terdapat ruang terbuka yang juga bermanfaat sebagai ruangan untuk berburu. Fungsi lainnya yaitu sebagai pos pertahanan, di mana prajurit Mataram dapat memantau pergerakan musuh.

Baca Juga: Monumen Jogja Kembali Mojali Tiket & Aktivitas

Mengelilingi Lantai Pertama Panggung Krapyak

Lantai Pertama Panggung Krapyak
Lantai Pertama Panggung Krapyak. Foto: Gmap/SBP Bagus Painting

Panggung Krapyak sendiri memiliki dua lantai. Lantai pertama merupakan ruangan tertutup. Sementara lantai kedua adalah ruangan terbuka. Dengan bangunan berbentuk persegi yang memiliki ukuran luas 17,6 meter x 15 meter. Tingginya mencapai 10 meter, dengan dinding yang terbuat dari batu bata merah dan berlapis semen.

Di keempat sisinya, terdapat sebuah pintu yang terapit dua jendela. Semua pintu berbentuk simetris, dengan lengkungan di bagian atasnya. Di dalamnya, terdapat empat ruangan yang cukup luas. Pembagian ruangannya hanya terpisahkan koridor, serta dinding penyekat.

Bangunan masih eksis selama kurang lebih 250 tahun memang masih terlihat kokoh. Walaupun beberapa kerusakan terjadi karena gempa yang menimpa Jogja pada 27 Mei 2006 silam. Kini, bangunan telah mengalami renovasi dengan cat berwarna putih serta mendapatkan perbaikan dari kerusakannya. Sebelumnya, bangunan ini tidak berwarna atau warna menyerupai tembok natural.

Baca Juga: 4 Daya Tarik TITIK NOL KILOMETER JOGJA

Mengunjungi Ruang Terbuka di Lantai Dua

Tampak Bangunan di Lantai Dua yang Dibatasi dengan Pagar
Tampak Bangunan di Lantai Dua yang Dibatasi dengan Pagar. Foto: Gmap/Abror Jogjatrip

Di lantai dua, wisatawan akan menemui bagian atap dari Panggung Krapyak. Sedangkan di lantai dua ini tidak memiliki atap, sehingga wisatawan dapat melihat pemandangan dari segala penjuru. Area lantainya berpagar dengan pilar penyangga dari bangunan lantai satu. Pilar-pilar penyangga ini berjumlah empat buah, yang terletak di setiap sudut bangunan.

Di bagian atas pilar berbentuk melengkung di keempat arah. Sama seperti pintu dan jendela di bangunan lantai pertama. Yang berbentuk melengkung di bagian atasnya. Sebagai pengganti karena tidak ada pintu di lantai dua, di atas terdapat pilar-pilar berjajar yang disusun seperti pagar.

Baca Juga: Taman Sari Tiket & Berbagai Zona Unik

Filosofi Panggung Krapyak

Daerah di sekitar Panggung Krapyak dulunya adalah hutan belantara. Namun kini, daerah sekitar bukan lagi berupa hutan, melainkan perkampungan penduduk. Bahkan, terdapat pusat pendidikan yaitu pesantren yang ada di sekitar lokasi. Yang menjadikan kawasan di sini ramai.

Ternyata jika ditarik garis dari utara ke selatan, bangunan ini masuk dalam poros imajiner Yogyakarta. Garis imajiner disebut juga dengan Sumbu Filosofis Yogyakarta. Yaitu garis khayal yang menghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Pantai Parangtritis di selatan. Garis ini melewati Tuju Jogja, Keraton Yogyakarta, serta Panggung Krapyak.

Garis imajiner ini menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga dewasa. Wilayah di sekitar Panggung Krapyak menggambarkan kehidupan manusia ketika masih dalam kandungan. Di mana terdapat kampung Mijen yang menjadi lambang benih manusia. Bangunan ini pun ditetapkan sebagai cagar budaya dengan Per.Men Budpar RI No. PM.89/PW.007/MKP/2011.

Baca Juga: CANDI PRAMBANAN Tiket & Aktivitas

Bangunan Historis yang Estetik

Bangunan yang Estetik
Bangunan yang Estetik. Foto: Gmap/SBP Bagus Painting

Berkunjung ke objek wisata ini, tentunya hal yang sayang jika terlewat yaitu berfoto. Wisatawan dapat berfoto di sisi-sisi bangunan. Penampilan bangunan sangat indah dan fotogenik. Sehingga dapat menghasilkan foto yang estetik.

Wisatawan juga dapat memasuki ruangan bangunan ini. Berfoto di sudut-sudut bangunan yang memperlihatkan betapa kuatnya bangunan pada masa lalu. Yang tetap kuat hingga ratusan tahun berdiri.

Jika ingin berfoto di lantai atas, pastikan datang di pagi atau sore hari. Karena dari lantai atas ini, wisatawan dapat menyaksikan indahnya pemandangan matahari terbit. Serta indahnya matahari terbenam di sore hari. Dan tentunya tergantung pada cuaca saat ini, jika cerah maka pemandangan indah ini dapat disaksikan.

Lokasi Panggung Krapyak Yogyakarta

Objek wisata ini berlokasi di Jalan KH. Ali Maksum, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dari kawasan turis Jalan Malioboro berjarak kurang lebih 5 kilometer. Dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit menggunakan kendaraan pribadi. Jika memilih menggunakan Bus Trans Jogja bisa memakan waktu kurang lebih 45 menit.

Berikan Rating

5 - 2 Pembaca

Berikan Nilai

Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *