Makam Raja-Raja Imogiri
Alamat: Pajimatan, Karang Kulon, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, 55782- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 10.00 WIB - 13.00 WIB
- Nomor Telepon: -
Yogyakarta yang dulunya merupakan pusat Kesultanan Mataram erat kaitannya dengan para raja. Beragam wisata sejarah peninggalan kesultanan Mataram masih bisa terlihat hingga saat ini. Salah satu yang punya sejarah paling penting adalah komplek Makam Raja-Raja Imogiri. Makam ini terletak di perbukitan dan masih dalam rangkaian Pegunungan Sewu.
Sesuai namanya tempat ini adalah area pemakaman untuk para Raja yang pernah memimpin Kesultanan Mataram. Arsitektur Komplek makam memiliki ciri khas layaknya kerajaan Islam di masa lalu. Tidak ada perubahan pada bangunan dan masih sama seperti aslinya. Letaknya yang berada di atas perbukitan membuat suasana terasa begitu asri. Pemandangan yang terlihat pun sangat cantik dan mengagumkan.
Harga Tiket Masuk Makam Raja-Raja Imogiri
Untuk kunjungan wisatawan di Komplek makam, wisatawan tidak akan ditarik biaya masuk. Namun wisatawan bisa mengisi seikhlasnya di kotak amal yang tersedia. Kemudian terdapat penyewaan baju adat Jawa untuk kebutuhan ziarah.
Baca: LITTLE TOKYO Tiket Masuk Murah Wisata Ala Jepang
Jam Buka Makam Raja-Raja Imogiri
Sebelum memutuskan untuk berkunjung ke tempat ini penting untuk mengetahui jam bukanya. Hal itu karena Komplek pemakaman ini hanya buka tiga hari selama satu minggu. Jam operasionalnya pun juga tidak terlalu panjang.
Hari | Jam Buka |
Jumat | 13.30 WIB – 16.00 WIB |
Minggu – Senin | 10.00 WIB – 13.00 WIB |
Situs Penting Peristirahatan Terakhir Raja Mataram
Makam Raja-Raja Imogiri menjadi salah satu situs penting milik Kesultanan Mataram selain keraton. Sebab di sinilah para petinggi Mataram bersemayam. Yang menarik adalah letak Komplek makam yang berada di sebuah perbukitan. perbukitan tersebut masih berada dalam rangkaian Pegunungan Sewu sehingga pemandangan alamnya begitu cantik.
Hal itulah pulalah yang mendasari nama Imogiri. Imogiri berasal dari dua kaya yaitu Hima dan Giri. Hima memiliki arti kabut dan Giri artinya gunung. Karena memang kawasan bukit di Makam Raja-Raja Imogiri ini kerap berselimut kabut, terutama ketika pagi. Diperlukan tubuh yang fit untuk berkunjung ke tempat ini. Salah satunya karena akan banyak anak tangga sepanjang lintasan menuju makam.
Baca: Wisata PANTAI PARANGTRITIS Tiket Masuk, Jam Buka & Aktivitas
Sejarah Makam Raja-Raja Imogiri
Kompleks pemakaman raja Imogiri berdiri pada tahun 1607-1645. Di masa tersebut kesultanan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung. Informasi tersebut tercatat dalam Babad Momana. Sultan Agung memberikan perintah untuk membuat makam baru di kawasan yang dinamai pegunungan Merak.
Diarsiteki oleh Kiai Tumenggung Citro Kusumo makam tersebut memiliki arsitektur kerajaan Islam Jawa abad ke-17. Bahan bangunan mayoritas menggunakan bata merah dan masih bisa terlihat dengan jelas hingga sekarang. Makam ini terdiri dari beberapa kompleks yaitu Gapura Supit Urang, Pendopo Supit Urang, Tempat Juru Kunci dan 4 Tempayan Suci.
Sementara untuk area pemakaman raja terbagi menjadi 3 yaitu untuk Raja-Raja Yogyakarta, Raja-Raja Surakarta dan Raja-Raja Mataram. Meski kerajaan Mataram terpecah menjadi dua namun raja dari kedua kesultanan tetap bermakam di tempat tersebut. Pun juga dengan pengelolaannya hingga saat ini di bawah Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Baca: PUNCAK SOSOK Wisata Panorama Malam Perbukitan
Ratusan Anak Tangga
Karena berada di perbukitan akses menuju ke area kompek makam menggunakan anak tangga. Total ada 409 anak tangga di tempat ini. memiliki lebar 4 meter dan kemiringan 45 derajat membuat cukup melelahkan untuk melewatinya. Jumlah dari anak tangga bukan sembarangan dan memiliki arti tersendiri.
Ada mitos unik terkait dengan jumlah anak tangga ini. Apabila pengunjung mampu menghitung jumlah anak tangga dengan benar maka segala keinginannya akan terkabul. Namun yang pasti untuk berkunjung ke makam ini wisatawan perlu memastikan kondisi tubuh fit. Sedangkan untuk perjalanan turun ada pilihan naik ojek.
Baca: HUTAN PINUS PENGGER Tiket Masuk & Aktivitas
Tangga Makam Pengkhianat Kerajaan
Dari ratusan anak tangga di Komplek makam, ada satu tangga yang warnanya berbeda dari lainnya. Ternyata anak tangga tersebut adalah makam dari Tumenggung Endronoto. Seorang pengkhianat kerajaan yang membocorkan rahasia kerajaan ke pihak Belanda.
Karena hal itu Tumenggun Endronoto mendapat hukum pancung menjadi tiga bagian. Kepalanya dimakamkan di bawah gapura. Kemudian badannya di kubur di bawah anak tangga dan bagian kakinya terkubur di kolam. Tujuan badannya di kubur di anak tangga adalah agar makamnya selalu diinjak-injak.
Baca: KEBUN BUAH MANGUNAN Tiket Masuk & Aktivitas
Air Padasan Yang Berkhasiat
Di Komplek Makam Raja-Raja Imogiri ini juga terdapat sebuah air padasan atau mata air. Airnya sangat menyegarkan dan bisa diminum langsung. Wisatawan juga bisa membawa pulang air tersebut dengan memberi tahun Abdi Dalem terlebih dahulu. Untuk membawa pulang air padasan wisatawan bisa mengisi uang seikhlasnya di kota infak.
Air tersebut dipercaya memiliki beragam khasiat. Dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, tolak bala ataupun untuk meraih kesuksesan.
Baca: Pantai CEMARA SEWU Bantul Tiket Masuk & Aktivitas
Berdoa di Makam Raja
Pada hari-hari tertentu wisatawan bisa berdoa di depan pusara para raja-raja Mataram. Untuk memasuki area ini wisatawan harus mengenakan pakaian khusus. Untuk laki-laki mengenakan beskap, jarik sabuk dan blangkon. Sementara untuk perempuan memakai kemben dan jarik. Untuk pakaian adat tersebut disediakan tempat penyewaan.
Baca: Rumah Hobbit Songgo Langit Tiket Masuk & Daya Tarik
Fasilitas Makam Raja-Raja Imogiri
Fasilitas yang ada di Komplek pemakaman raja ini sangat lengkap dan memadai. Tersedia area parkir, toilet, masjid hingga warung-warung kuliner. Ada juga jasa ojek bagi yang capek berjalan mendaki anak tangga.
Lokasi Makam Raja-Raja Imogiri
Tempat wisata sejarah ini beralamat di Karang Kulon, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak jauh dari pusat kota hanya berjarak sekitar 12 Km dan bisa ditempuh dalam waktu setengah jam saja.