Gunung Slamet
Harga Tiket Masuk: Rp25.000Jam Buka: 24 JamNomor Telepon: -Alamat: Gunungsari, Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah, -Gunung Slamet merupakan gunung berapi tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi kedua di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.248 mdpl. Pada tahun 2009, Gunung Slamet menjadi gunung stratovolcano terakhir yang meletus. Meskipun aktif namun keindahan gunung ini tetap menarik perhatian wisatawan terutama para pendaki.
Untuk sampai ke puncak gunung, para pendaki dapat menggunakan jalur Bambangan, Guci, Baturaden, atau Dipajaya. Sedangkan durasi yang harus ditempuh untuk sampai ke puncak gunung sekitar 10 jam atau lebih, tergantung pilihan jalur. Apabila ingin melakukan kegiatan pendakian persiapan fisik dan peralatan perlu persiapan sebaik mungkin karena jalur pendakian yang tidak mudah.
Harga Tiket Masuk Jalur Gunung Slamet
Jika ingin mendaki Gunung Slamet, wisatawan biasanya harus membayar biaya registrasi. Hal itu bertujuan sebagai surat izin untuk pelaksanaan pendakian, berkemah, memasuki kawasan kampung, dan asuransi. Harga registrasi naik ke Gunung Slamet cuma Rp25.000.
Baca Juga: 16 Wisata Gunung Terpopuler di Jawa Tengah
Jadwal Buka Jalur Pendakian Gunung Slamet
Per tanggal 14 September 2023, Seluruh kegiatan pendakian Gunung Slamet tutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Di masa pandemi saat ini, pemerintah memberlakukan jadwal buka dan tutup berdasarkan kondisi yang terjadi. Jika situasi pandemi mulai mereda, para pendaki dapat kembali melakukan pendakian dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sedangkan, ketika keadaan pandemi sedang memburuk, biasanya jalur pendakian gunung akan tertutup.
Di samping itu, melakukan pendakian gunung ini sebaiknya pada saat musim kemarau agar bisa menikmati pemandangan yang lebih baik. Tak lupa, mendakilah ke puncak gunung ketika dini hari karena keindahan matahari terbit dari puncak gunung sayang jika terlewat. Berikut jadwal buka dan tutup terkini.
Keindahan & Jalur Pendakian Gunung Slamet
Selama perjalanan menuju puncak Gunung Slamet, para pendaki dapat menyaksikan pemandangan alam yang indah. Selain itu, pendaki juga dapat melihat kawah gunung yang masih aktif dan mengeluarkan uap panas. Untuk pendaki yang beragama Islam, dapat merasakan sensasi salat berkeliling perbukitan dengan pemandangan puncaknya sebelah timur di Musala Jabalussalam.
Untuk kegiatan pendakian setidaknya terdapat 6 jalur pilihan. Namun, biasanya para pendaki lebih sering menggunakan 4 jalur yang familiar, yaitu jalur Guci, Dipajaya, Bambangan, dan Baturraden. Selain pemandangan alam di puncak gunung, para wisatawan juga dapat menikmati berbagai macam lokasi wisata alami. Untuk lebih jelasnya, berikut 4 jalur pendakian dan beberapa aktivitas menarik selama berada di kawasan gunung ini.
Baca: GUNUNG GAJAH Purworejo Tiket Masuk & Ragam Pesona
Jalur Pendakian Via Guci
Gerbang pendakian jalur Guci terletak di kawasan pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal. Jalur ini tergolong landai sehingga cocok bagi pendaki yang ingin lebih menikmati pemandangan alam. Pada jalur ini, terdapat basecamp kompak dan basecamp Gupala. Apabila melalui jalur ini, para pendaki akan melewati 5 pos pemberhentian.
Jarak antara basecamp dan pos 1 adalah 1.500 mdpl dan dari sini puncaknya sudah bisa terlihat dengan jelas jika hari cerah. Menuju pos 2 yang berada di ketinggian 1.850 mdpl, pendaki akan melalui rimbunan ilalang dan pepohonan. Pos 2 dan pos 3, yang berada di ketinggian 2.129 mdpl, masih merupakan jalur yang tidak terlalu terjal sehingga para pendaki masih bisa berjalan dengan santai.
Memasuki pos 4 di ketinggian 2.578 mdpl, pendaki harus melalui jalur yang cukup panjang dengan beberapa jalanan yang menanjak sekitar 150 menit. Selain itu, di ketinggian 2.500 mdpl para pendaki bisa menemukan Musala Jabalussalam. Di Pos 4 pendaki bisa melepas dahaga dan menyimpan cadangan air karena terdapat mata air.
Pos 5 sebagai pos terakhir berada di ketinggian 2.852 mdpl yang biasanya dijadikan tempat beristirahat untuk menunggu waktu dini hari sebelum melanjutkan ke puncak. Jalan menuju puncak bukanlah jalur yang mudah, karena pendaki harus melalui jalan bebatuan, berpasir, dan berkerikil yang naik dan turun. Setelah berhasil melalui jalan tersebut, pendaki sampai di puncak dengan ketinggian 3.248 mdpl.
Baca: EMBUNG MANAJAR Tiket Masuk & Panorama 5 Gunung
Jalur Pendakian Gunung Slamet via Dipajaya
Jalur pendakian Gunung Slamet via Dipajaya, Pemalang, merupakan jalur yang lebih menguras tenaga dan kurang cocok untuk pendaki pemula. Hal itu karena berbanding dengan jalur Guci, jalur Dipajaya lebih banyak memiliki trek berupa tanjakan. Meski begitu, pemandangan alam yang indah akan menemani pendaki selama perjalanan.
Para pendaki harus melewati 9 pos pemberhentian sebelum sampai ke Puncak. Menuju pos 1 di ketinggian 1.700 mdpl, pendaki akan menemukan kebun sayur milik warga desa di sepanjang jalan. Kemudian, sepanjang perjalanan menuju pos 2, pendaki akan melewati pemandangan hutan pinus yang menyejukkan. Selanjutnya, para pendaki harus menembus vegetasi hutan untuk sampai ke pos 9. Tak berhenti sampai di situ, untuk sampai ke puncak gunung, para pendaki harus melewati jalanan yang terjal.
Jalur Pendakian via Bambangan
Sama seperti jalur pendakian Dipajaya, jalur Bambangan juga memiliki 9 pos sebelum sampai ke puncak Gunung Slamet. Selama perjalanan, para pendaki dapat menyaksikan pemandangan perkebunan sayur di awal-awal mendaki menuju pos pertama. Selanjutnya pemandangan hijaunya hutan hujan tropis sebelum sampai ke pos 9. Medan pendakian yang terjal juga tak luput menjadi tantangan bagi pendaki.
Selama mendaki via Bambangan, para pendaki harus mengatur penggunaan air minum secara cermat. Pasalnya, mata air baru akan ada ketika berada di pos 5 atau yang bernama Pos Samyang Rangkah. Selanjutnya, dari pos 9 para pendaki dapat melihat pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di kejauhan. Untuk sampai ke puncak gunung, para pendaki harus melewati trek tanah berbatu yang terjal.
Jalur Pendakian Gunung Slamet via Baturraden
Jalur pendakian via Baturraden adalah jalur yang masih banyak tertutupi rumput dan tanaman lainnya. Selain itu, pendaki juga harus lebih berhati-hati terhadap lintah yang dapat menempel di kaki pendaki tanpa disadari. Sebaiknya, pendaki mengenakan celana panjang dan sepatu.
Terdapat 5 pos pemberhentian di jalur Baturraden ini. Para pendaki dapat menemukan mata air jika sudah berada di pos ke-4. Sepanjang jalan dari pos 1 sampai pos 5 para pendaki akan melalui hutan yang rimbun. Baru setelah melalui pos 5, batas vegetasi mulai terlihat. Selain hutan, seperti pada jalur pendakian Gunung Slamet lainnya, pendaki juga akan melalui jalanan yang terjal dan berbatu sebelum bisa sampai ke puncak gunung.
Berfoto di Puncak Gunung Slamet
Ketika sampai di puncak Gunung Slamet, sempatkan diri untuk berswafoto atau berfoto dengan sesama rekan mendaki. Dari puncak gunung, para pendaki dapat melihat panorama Gunung Sindoro, Gunung Prau, Gunung Sumbing, dan Gunung Ceremai.
Jika mendaki ke puncak gunung sebelum matahari terbit, para pendaki juga bisa melihat pemandangan matahari terbit dari puncak juga terkenal dengan nama atap Jawa Tengah. Ketika berfoto, jangan lupa untuk memegang papan keterangan ketinggian Gunung Slamet agar dapat pengalaman mendaki tersebut dapat terkenang kembali.
Mengunjungi Kawah Gunung Slamet
Jika mendaki melalui jalur Bambangan, pendaki dapat mengunjungi kawah Gunung Slamet yang masih aktif. Kawah tersebut masih mengeluarkan asap dan aroma belerang yang sangat menyengat. Pendaki disarankan untuk memakai masker dan kacamata jika melalui sekitar kawah.
Di sekitar kawah terdapat batu-batu besar berwarna kehitaman yang berasal dari letusan beberapa tahun silam. Selain itu, karena memiliki uap panas yang berlimpah, tak heran juga di sekitar gunung banyak terdapat wisata pemandian air panas.
Wisata Alam di Sekitar Gunung Slamet
Terdapat beberapa wisata alternatif di sekitar kaki Gunung Slamet. Jika wisatawan tetap ingin menikmati suasana pegunungan yang asri tanpa harus mendaki, wisata alternatif yang cukup populer salah satunya yaitu pemandian air panas Guci yang terletak di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal atau 5,5 km dari Gunung Slamet.
Selanjutnya, terdapat juga Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) yang terletak 19,1 km dari sekitar gunung. Di Owabong ini terdapat fasilitas waterboom, gokart, dan wisata air lainnya. Selain Owabong, terdapat juga Desa Wisata Lembah Asri Serang (D’las) di Desa Serang, Purbalingga yang menawarkan wisata kebun teh. D’las terletak di 8,5 km yang juga dilengkapi dengan wahana perahu, high rope, flying fox, ATV bike, sampai kereta odong-odong.
Kemudian, terdapat juga objek wisata Kutabawa Flower Garden yang terletak di Desa Kutabawa, Purbalingga, 8,8 km dari Gunung Slamet. Wisatawan bisa menikmati pemandangan kebun bunga dan berfoto di sana. Objek wisata terakhir dan hanya berjarak 6,5 km dari Gunung Slamet yaitu Objek Wisata Baturraden. Di sini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam berupa air terjun, sungai, aneka rupa tumbuhan.
Fasilitas di Basecamp Gunung Slamet
Di setiap basecamp Gunung Slamet memiliki fasilitas yang memadai. Fasilitas tersebut yaitu toilet, musala, warung, tempat istirahat, kamar mandi dan tempat parkir yang luas. Para petugas pengelola menggunakan uang iuran SIMAKSI yang dibayarkan oleh pendaki sebagai tanda registrasi untuk merawat fasilitas yang ada di basecamp. Selain itu, terdapat juga pihak-pihak yang menyediakan paket liburan atau pendamping untuk mendaki Gunung Slamet.
Lokasi dan Rute Perjalanan
Gunung Slamet terletak di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Pubalingga, dan Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Cara untuk sampai ke basecamp Gunung Slamet, para pendaki bisa menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi.
Rute keberangkatan untuk menuju gunung tidak sama, tergantung jalur pendakian mana yang akan digunakan. Pendaki dari luar kota bisa menyewa kendaraan dari stasiun kereta dimana pendaki turun dan memarkirkannya di tempat parkir yang sudah disediakan di basecamp. Setelah itu, para pendaki dapat melakukan pendakian dengan berjalan kaki ke puncak gunung.
Terima Kasih atas koreksinya.
Mohon maaf min sejak kapan mushola jabalussalam ada di jalur lama kompak-gupala. Setau ane yang sudah 5x ke slamet, 2x bambangan, 1x jalur guci kompak dan 2x jalur permadi, dan satu-satunya jalur slamet yang ada musholanya cuma di jalur permadi guci. Selain itu setau ane guci ada 2 jalur dengan 3 basecamp yaitu basecamp kompak-gupala mengelola 1 jalur yaitu jalur lama. Sedangkan basecamp permadi mengelola jalur baru jalur permadi guci dengan fasilitas mushola, air bersih, toilet, itu pengalaman ane.
Kalau infonya seperti itu bisa salah tujuan itu mah apalagi kalau tujuanya mau merasakan sholat di ketinggian jabalussalam waahhh kecewa tuh yg dapat info dari siniðŸ˜ðŸ˜. Nih min ane kasih kontak bcnya 0812 1000 3428. Biar lebih jelas tanya aja langsung. Terima kasih