Gunung Sepikul
Alamat: Kerten, Tiyaran, Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia, 57563- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 05.00 - 18.00
- Nomor Telepon: -
Gunung Sepikul wisata alam yang kini mulai digandrungi wisatawan. Hal ini karena gunung yang tidak terlalu tinggi ini sering menjadi titik awal pendaki pemula untuk berlatih.
Meski tak terlalu tinggi, gunung ini memiliki keindahan yang tidak dapat diremehkan begitu saja. Apalagi jika mendaki sampai puncaknya, maka decak kagum tak akan pernah berhenti untuk terus mengagumi wisata ini.
Daya tarik utama objek wisata ini yaitu keindahan pemandangan alamnya. Di sini pun telah tersedia berbagai fasilitas penunjang bagi wisatawan. Seperti misalnya warung yang siap melayani kebutuhan isi perut wisatawan.
Harga Tiket Masuk Gunung Sepikul
Objek wisata ini menetapkan tarif yang sangat terjangkau. Pengelola hanya menetapkan tarif seikhlasnya bagi wisatawan. Sehingga dapat ditentukan berdasarkan tingkat kemampuan wisatawan. Tak lupa, wisatawan juga perlu membayar tarif parkir untuk kendaraan.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk | sukarela |
Tarif Parkir | |
Motor | Rp 2.000 |
Mobil | Rp 5.000 |
Baca: 10 Tempat Wisata Terbaik di Solo
Jam Operasional
Objek wisata ini dapat buka dari pagi hingga petang. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah di pagi buta untuk melihat matahari terbit. Bisa juga sore untuk menyaksikan matahari terbenam.
Jam Operasional | |
Setiap hari | 05:00 – 18:00 WIB |
Mengenal Gunung Sepikul Sukoharjo
Bagi kalangan pecinta alam Gunung Sepikul memang bukanlah wisata alam baru. Gunung ini memiliki kontur batuan hingga ke puncaknya.
Bahkan, gunung ini seringkali menjadi area berlatih bagi pendaki pemula. Karena tingginya hanya sekitar 350 mdpl, jadi dapat menjadi ajang pemanasan sebelum mendaki gunung yang lebih tinggi.
Pendakian di gunung yang hanya 350 Mdpl membutuhkan waktu setidaknya 10 – 15 menit saja. Namun jika banyak berhenti kemungkinan dapat mencapai 30 menit.
Sedangkan jalur untuk mencapai puncak gunung ini pun tidak terlalu sulit. Dengan medan tanjakan hanya sekitar 40-60 derajat. Berbagai petunjuk juga sudah tersedia.
Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah pemandangan alamnya yang begitu mempesona. Ketika sampai di puncak, wisatawan bisa menikmati pemandangan gunung lain yang lebih tinggi. Ditambah dengan hijaunya hamparan sawah di bawahnya. Tak heran jika wisatawan banyak menghabiskan waktu di atas gunung untuk berfoto.
Baca: The Heritage Palace Tiket & Atraksi Seru
Legenda Gunung Sepikul
Terlepas dari keindahannya, objek wisata ini juga menyimpan legenda masa lalu. Masyarakat percaya bahwa keberadaan gunung ini berkaitan dengan legenda Bandung Bondowoso.
Legenda yang terkait erat dengan pembangunan Candi Prambanan yang ada di perbatasan Klaten dan Jogja. Dimana kala itu, Roro Jonggrang mempersyaratkan pembangunan 1.000 candi jika Bandung Bondowoso ingin menikahinya.
Tiba saat candi ke 999 selesai dibangun, Roro Jonggrang meminta seluruh penduduk untuk mulai beraktivitas. Padahal waktu belum menunjukkan fajar, ini taktik supaya Bandung Bondowoso kalah.
Singkat cerita, karena merasa ditipu, Bandung Bondowoso pun menjadikan Roro Jonggrang sebagai candi ke-1.000. Dan batuan yang menjadi Gunung Sepikul ini adalah batu yang hendak menjadi candi ke-1.000.
Namun sayangnya, karena sudah menjadikan Roro Jonggrang sebagai candi ke-1.000. Maka batu-batu tersebut diletakkan begitu saja. Itulah mengapa gunung ini berbentuk seperti batuan yang siap untuk dibawa. Dalam bahasa Jawa seperti batu yang siap “dipikul”, hingga diberi nama “Sepikul”.
Pemandangan Indah di Puncak Gunung Sepikul
Panorama alam yang tersaji ketika menginjakkan kaki di puncak Gunung Sepikul memang memukau. Di sisi selatan, wisatawan dapat menyaksikan hamparan pegunungan yang memanjang. Seolah seperti tembok raksasa yang berwarna hijau. Dimana tampak sebuah batu besar di puncak pegunungan.
Puncak ini bernama Gunung Gajah Mungkur, yang merupakan titik tertinggi di Kabupaten Sukoharjo. Sementara di sisi timur, wisatawan dapat menyaksikan tinggi dan megahnya Gunung Lawu. Terutama saat cuaca cerah, gunung setinggi 3.265 mdpl ini akan tampak begitu gagah. Ditambah dengan siluetnya yang membuat pemandangan semakin indah.
Sementara di sebelah barat, terdapat Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang tampak berdampingan. Berada di puncak Gunung Sepikul ini memang seolah berpagar gunung-gunung raksasa sekitarnya. Tak hanya itu pemandangan sawah di bawahnya juga siap menghibur mata. Seolah seperti permadani alami yang menghampar di luasnya daratan.
Baca: Keraton Surakarta Hadiningrat Tiket & Pesona
Menyaksikan Terbitnya Matahari Pagi atau Negeri di atas Awan
Salah satu atraksi yang sering menjadi incaran yaitu menyaksikan matahari terbit. Wisatawan bisa datang pukul 5 pagi untuk menyaksikan matahari terbit.
Dari sini pemandangan di ufuk timur akan tersaji indah dengan megahnya matahari terbit. Warna keemasan yang perlahan menyapu kegelapan akan muncul membawa terang.
Awan dan kabut mulai tersapu, berganti dengan terangnya langit biru. Ditambah dengan kicauan burung dan kokok ayam yang terdengar dari pedesaan di bawahnya.
Hal ini hanya bisa terlihat pada saat cuaca cerah. Namun Tak perlu khawatir jika cuaca sedang mendung. Karena wisatawan akan mendapatkan pemandangan yang tak kalah menakjubkan. Yaitu seluruh area di bawahnya akan tertutupi kabut. Sehingga berdiri di puncak ini seolah berada di negeri di atas awan.
Baca: Royal Water Adventure Solo Tiket & Wahana
Menyaksikan Indahnya Matahari Terbenam
Selanjutnya jika ingin menyaksikan pemandangan matahari terbenam datanglah saat sore hari. Siapkan diri untuk menghadap ke sisi barat.
Pada saat sore mulai tiba menjadi senja, wisatawan dapat menyaksikan langit yang mulai redup. Kemudian warna oranye kemerahan di langit yang membuatnya begitu menawan.
Wisatawan dapat mengabadikan momen saat matahari terbenam ini. Berfoto dengan latar belakang pemandangan dengan indahnya langit senja sangat mempesona.
Lokasi Gunung Sepikul Sukoharjo
Objek wisata ini berlokasi di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Dari pusat kota Sukoharjo jaraknya hanya sekitar 15 Kilometer. Dengan waktu perjalan kurang lebih 15 – 20 menit berkendara.