BLEDUG KUWU Tiket Masuk dan Pesona Maret 2024

Bledug Kuwu

  • Harga Tiket Masuk: Rp5.000
  • Jam Buka: 08.00 - 17.00
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: jl wirosari-kuwu, Area Sawah, Kuwu, Kradenan, Grobongan, Jawa Tengah, Indonesia, 58182

Jika kegiatan naik gunung atau mengunjungi air terjun sudah terasa membosankan, alternatif wisata alam yang satu ini mungkin bisa jadi referensi. Bledug Kuwu adalah hamparan telaga lumpur yang tidak biasa.

Setiap beberapa detik, lumpur akan meletup seiring dengan keluarnya gas dari perut bumi, menghasilkan pemandangan asap putih yang berbahaya, namun cantik. Pemandangan unik sekaligus eksotis ini bisa ditemukan di objek wisata yang berada di Grobogan, Jawa Tengah.

Harga Tiket Masuk

Bledug Kuwu termasuk destinasi wisata alam yang murah-meriah. Pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk melihat fenomena letusan lumpur di Grobogan ini.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukRp5.000
Parkirmulai dari Rp2.000

Baca: 16 Tempat Wisata Alam Jawa Tengah Pilihan

Jam Operasional

Objek wisata ini buka setiap hari untuk kalangan umum. Jika ingin melihat letusan yang agak besar, datanglah pada saat cuaca sedang dingin atau mendung.

Jam Buka
Setiap Hari 08.00 – 17.00 WIB

Pesona Bledug Kuwu

Bledug Kuwu
Bledug Kuwu adalah objek wisata unik yang terletak di Grobogan, Jawa Tengah – Foto: Google Maps/Mimi Mollusca

Bledug Kuwu adalah telaga lumpur yang menutupi lahan seluas 45 hektar di Desa Kuwu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan raya dan berdampingan dengan persawahan serta ladang milik warga setempat.

Lokasi wisata yang namanya berarti “Kawah lumpur Kuwu” ini populer karena fenomena alam berupa letupan lumpur dan gas dari perut bumi.

Legenda Jaka Linglung

Lumpur kering
Hasil muntahan lumpur yang telah mengering – Foto: Google Maps/Ragil Sadewa

Keberadaan Bledug Kuwu tidak lepas dari legenda setempat. Legenda ini mengisahkan asal-usul yang lekat dengan wilayah Grobogan sebagai bagian dari Kerajaan Medang Kamulan pada abad ke-7 Masehi.

Konon, lubang letupan lumpur merupakan jalan keluar Jaka Linglung yang kembali dari Laut Selatan setelah mengalahkan buaya putih titisan Prabu Dewata Cengkar. Jaka Linglung pergi dan kembali ke Kerajaan Medang Kamulan melalui jalan bawah tanah dalam wujud ular naga.

Bledug Kuwu tergolong sebagai kawah lumpur. Kawah ini memuntahkan lumpur serta gas dari perut bumi secara terus-menerus. Mirip dengan Lumpur Panas yang ada di Sidoarjo, namun aktivitas Bledug Kawah cenderung lebih rendah. Oleh karena itu, tempat ini bisa sebagai tujuan wisata.

Kawasan ini berada di dataran rendah dengan suhu 28 hingga 36 derajat Celsius. Selang sekian detik atau menit, beberapa titik di kawasan Bledug Kuwu akan meletupkan air disertai lumpur dari endapan laut purba. Tekanan air vertikal yang menekan ke permukaan tanah menghasilkan letusan kecil disertai gas.

Baca: Waterboom Mulia Klambu Grobogan Tiket & Wahana

Letupan Lumpur

Letupan lumpur
Lumpur yang meletup membentuk kubah lumpur kemudian menghasilkan gas dan asap – Foto: Google Maps/Aditya Y

Dari gerbang masuk, pengunjung akan disambut langsung oleh hamparan telaga lumpur berwarna keabuan. Agar bisa melihat letupan lumpur lebih jelas, pengunjung harus berjalan melalui tanah berlumpur yang lembap dan jembatan bambu untuk membantu agar terhindar dari lumpur lembek. Jika tidak hati-hati, alas kaki akan terbenam di lumpur dan agak sulit untuk dilepaskan.

Terdapat beberapa lokasi letupan lumpur di Bledug Kuwu. Letupan ini terjadi hanya dalam hitungan detik atau menit. Di tengah telaga, terdapat letupan yang paling besar. Ketinggian normal letupannya rata-rata hanya mencapai 3 meter, namun bisa jauh lebih tinggi ketika suhu sedang dingin atau cuaca mendung.

asap letupan dari kejauhan
Asap putih dari gas yang hasil dari letupan lumpur – Foto: Google Maps/Wulan Asih

Pemandangan inilah yang banyak menarik wisatawan. Letupan lumpur terjadi bersamaan dengan pelepasan gas belerang dan menghasilkan asap putih yang membumbung ke udara.

Panorama ini terkesan eksotis dan memberikan pengalaman yang berbeda dari wisata alam lainnya. Banyak pengunjung yang sengaja datang untuk mengabadikan fenomena ini atau berfoto dengan latar letupan lumpur di kejauhan.

Ladang Garam

Bilah-bilah bambu berisi garam
Air yang sedang dijemur untuk mendapatkan garam dari Bledug Kuwu – Foto: Google Maps/Textileup

Lumpur hasil muntahan perut bumi di Bledug Kuwu keluar bersama dengan aliran air. Air ini mengandung mineral yang kemudian dipanen menjadi garam oleh warga setempat. Oleh karena itu, tidak jauh dari lokasi Bledug Kuwu, terdapat ladang garam milik para petani garam lokal.

Garam ini didapat dengan cara menjemur air yang dialirkan dan ditampung di batang-batang bambu. Setelah kering, akan tertinggal formasi kristal-kristal garam di dasar bambu.

Garam kemudian dipanen dan siap dikemas untuk dijual sebagai salah satu buah tangan khas Bledug Kuwu. Garam ini termasuk unik karena tidak berasal dari laut, melainkan dari daerah yang kering dan jauh dari laut.

Banyak Manfaat

Pedagang souvenir di bledug kuwu
Beberapa buah tangan khas Bledug Kuwu adalah garam dan air belerang – Foto: Google Maps/Mukh Tarom

Selain garam, lumpur dan air dari Bledug Kuwu rupanya mendatangkan beragam manfaat. Karena mengandung belerang, air yang mengalir dari letupan lumpur ternyata berkhasiat untuk kesehatan kulit.

Penduduk lokal juga menggunakan hasil garam untuk membuat bleng, salah satu bahan pembuat kerupuk karak. Kerupuk ini juga salah satu oleh-oleh khas yang wajib jika berkunjung kemari.

Fasilitas Bledug Kuwu

Fasilitas yang terdapat di lokasi wisata ini antara lain area parkir yang luas, toilet, musala, gazebo untuk istirahat, serta kios makanan dan suvenir. Area parkir cukup untuk kendaraan besar seperti bus, sehingga tak akan kesulitan jika datang secara rombongan. Satu kekurangannya adalah kondisi toilet dan musala yang belum terlalu bersih.

Lokasi Bledug Kuwu

Bledug Kuwu terletak di Jalan Wirosari – Kuwu, Area Sawah, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Objek wisata ini bisa diakses dengan mudah jika melalui Purwodadi karena kondisi jalan yang lebih baik. Gerbang masuknya berada di pinggir jalan, sehingga mudah untuk ditemukan.

Berikan Rating

4.5 - 2 Pembaca

Berikan Nilai

Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *