Tugu Pal Putih Pesona Pusat Kota Jogja April 2024

  • Harga Tiket Masuk Tugu Pal Putih: Gratis
  • Jam Buka: 24 Jam
  • Nomor Telepon: -
  • Alamat: Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Indonesia, 55233

Berwisata ke Jogja pasti sudah tidak asing lagi dengan dua ikon wisata yang ada di kota Istimewa seperti misalnya Malioboro dan Tugu Pal Putih yang juga dikenal dengan Tugu Jogja. Kedua spot itu nyaris tak pernah sepi pengunjung, bahkan saat musim liburan, jumlah wisatawan yang datang bisa mencapai berpuluh-puluh kali lipatnya.

Tak bisa dimungkiri, Tugu Jogja atau Tugu Pal Putih memang menjadi landmark kota Jogja. Monumen bernama asli Tugu Golong Gilig ini berada di tepat di simpang empat Jalan Mangkubumi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan AM Sangaji, dan Jalan Diponegoro. Usianya yang mencapai hampir tiga abad menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang.

Sekadar diketahui, tugu ini dibangun sekitar setahun setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Awal berdirinya Tugu ini menyatakan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan para penguasa untuk melawan penjajah pada masa itu.

Baca: TEMPAT WISATA DI JOGJA: 49 Destinasi Anti-Mainstream

Tiket dan Tarif Parkir

Lantaran lokasinya yang berada di tengah persimpangan jalan, tak ada tiket khusus bagi wisatawan yang datang ke tugu ini. Bagi wisatawan yang mengendarai kendaraan bermotor bisa memarkir di area parkir yang tersedia di sekitar tugu.

Baca: Jogja National Museum Wisata Seni Kontemporer

Jam Buka

Berada di area terbuka dan pusat kota, wisatawan bisa mengunjungi tugu ini kapan pun tanpa ada batas waktu.

Tugu Pal Putih Simbol Pusat Kota Jogja

Tugu Jogja Waktu Senja
Salah satu sudut pengambilan gambar Tugu Jogja yang jadi favorit bagi wisatawan. Foto: Google Maps/Fatchur Rozi

Tugu Jogja atau Tugu Pal Putih merupakan bangunan berbentuk menara yang digunakan sebagai simbol atau lambang Kota Jogja. Bangunan yang awalnya bernama Tugu Golong Gilig ini memiliki nilai filosofis sebagai penanda garis imajiner yang menghubungkan Laut Selatan, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Gunung Merapi.

Secara tidak langsung, bangunan ini menggambarkan Manunggaling Kawula-Gusti atau semangat persatuan antara rakyat dan penguasa (raja) melawan penjajah. Semangat persatuan atau yang disebut Golong Gilig tersebut tergambar dalam bangunan tugu, di mana tiangnya berbentuk gilig (silinder), dan puncaknya berbentuk golong (bulat).

Baca: De Mata Trick Eye Museum Tiket & Atraksi

Awalnya tugu ini tingginya mencapai 25 meter, tetapi sejak terjadi gempa tahun 1867 tingginya dikurangi menjadi 15 meter. Hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan jatuhnya tugu ke tempat lain atau menimpa warga apabila di kemudian hari terjadi gempa serupa.

Dalam perkembangannya, tugu ini mengalami perombakan dan yang terakhir selesai pada 18 Desember 2012. Perubahan ini menjadikan Tugu Pal Putih lebih bersinar dan muda terlebih dengan penambahan beberapa tanaman kecil dan pagar larangan bagi siapapun untuk menyentuh bangunan bersejarah tersebut.

Mengetahui Sejarah Kota Yogyakarta di Tugu Pal Putih

Monumen Tugu Golong Gilig di Tugu Jogja
Monumen Tugu Golong Gilig di sekitar Tugu Jogja bisa dijadikan media belajar sejarah. Foto: Google Maps/Jusly Yany

Tugu ini dibangun oleh Hamengku Buwana (HB) I, pendiri Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tugu ini bernilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut Selatan, Kraton Jogja, dan Gunung Merapi.

Konon pada saat melakukan meditasi, HB I pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak Gunung Merapi.

Baca: 20+ Tempat Wisata Menarik Di Kota Yogyakarta

Tanda bahwa Sudah Berada di Jogja

Tugu Pal Putih tepat di pusat kota yogyakarta
Tugu Jogja menjadi simbol bagi wisatawan bahwa mereka sudah berada di Kota Jogja. Foto: Google Maps/Meltyan Photography

Hal pertama kali yang harus dilakukan wisatawan saat datang ke Jogja, biasanya adalah mengunjungi tugu ini. Kegiatan ini adalah kegiatan yang lumrah dilakukan banyak orang ketika sedang mengunjungi Tugu Jogja.

Hal ini dilakukan sebagai bukti jika mereka sudah pernah menginjakkan kaki di Jogja. Tugu ini juga terbilang sangat bagus dan juga instagramable. Apalagi jika saat malam hari, ada banyak lampu kecil yang menghiasi.

Baca: Keunikan Sumur Gumuling Taman Sari Jogja

Suasana Sekitar Tugu Jogja Malam Hari

suasana tugu jogja atau tugu pal putih malam hari
Pemandangan Tugu Jogja ketika dipotret saat malam hari. Foto: Google Maps/Ivan Ahmad

Berada di tengah persimpangan yang ramai kendaraan, membuat Tugu Jogja memiliki pemandangan yang khas, terutama jika difoto, terlebih jika difoto saat malam hari, warga tugu yang putih bersih dan dipadu dengan warna keemasan bakal terlihat cantik dengan kilatan lampu kendaraan bermotor yang melintas di sekitarnya.

Bercengkerama di Pusat Kota

Sebagai tugu peringatan, Tugu Jogja berada di area terbuka. Dengan begitu wisatawan pun bisa melakukan banyak kegiatan saat datang ke tugu tersebut.

Salah satunya adalah menongkrong. Terdapat banyak spot bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu sembari menikmati suasana keramaian di sekitar tugu dengan menongkrong dan bercengkerama, mulai dari kafe hingga angkringan lesehan yang harganya terjangkau.

Baca: Museum Benteng VREDEBURG Tiket & Koleksi

Sajian Acara Tradisi Masyarakat di Tugu Pal Putih

Kegiatan budaya di Tugu Jogja
Tugu Jogja kerap jadi tempat penyelenggaraan acara seni dan budaya masyarakat Jogja. Foto: Google Maps/Anie nina

Sebagai pusat keramaian selain Malioboro, Tugu Jogja menjadi tempat wajib bagi setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat, terutama kegiatan yang berbau tradisi. Hal ini menjadi nilai plus bagi wisatawan saat berada di tugu ini.

Rute dan Lokasi ke Tugu Jogja

Berada tepat di simpang empat Jalan Mangkubumi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan AM Sangaji, dan Jalan Diponegoro, wisatawan tak perlu susah-susah jika hendak menuju ke tugu ini. Dari Malioboro, wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri jalan ke arah utara.

Begitu pula dari Stasiun Tugu. Dari stasiun ini wisatawan cukup berjalan kaki ke arah utara kurang lebih 15-20 menit.

Berikan Rating

5 - 1 Pembaca

Berikan Nilai

Harga dapat berubah sewaktu-waktu terutama pada saat peak season seperti Hari Raya Lebaran, Musim Liburan serta Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu ada baiknya pembaca langsung menghubungi kontak tempat wisata atau akomodasi terkait. Meskipun begitu kami juga secara berkala melakukan pembaruan harga.
Bagikan konten ke:

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *