Sanghyang Tikoro
Alamat: Jl. PLTA Saguling, Rajamandala Kulon, Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia, 43283- Harga Tiket Masuk: Gratis
- Jam Buka: 24 Jam
- Nomor Telepon: -
Legenda perahu Sangkuriang menjadi gunung mungkin sudah sering terdengar. Konon, selain gunung Sangkuriang dulu berhasil membuat danau besar bersama dengan perahunya. Danau tersebut tidak lain merupakan cekungan raksasa yang menjadi lokasi Kota Bandung saat ini. Namun, danau tersebut “bocor” melalui sebuah lubang yang kini dinamakan Sanghyang Tikoro.
Terowongan ini membawa sebagian aliran Sungai Citarum ke bawah tanah, menjadikannya misterius sekaligus eksotis. Keindahan alaminya bisa menjadi tujuan pelarian singkat untuk wisata di akhir pekan.
Tiket Masuk
Untuk mengunjungi Sanghyang Tikoro, wisatawan bisa langsung datang secara cuma-cuma. Tidak ada tiket masuk yang diberlakukan di sini.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket Masuk | Gratis |
Baca: SANGHYANG HEULEUT Bandung Barat Tiket Masuk & Aktivitas
Jam Operasional
Sanghyang Tikoro bisa dikunjungi setiap hari tanpa batas jam operasional. Namun, lebih baik tidak berlama-lama di sini karena area sekitar merupakan lokasi proyek pembangunan yang ramai oleh kendaraan dan alat berat.
Jam Buka | |
Setiap hari | 24 jam |
Eksotisme Sanghyang Tikoro
Baca: 70+ Tempat Wisata Pilihan di Bandung
Jika sedang berada di kawasan Kabupaten Bandung Barat, tidak ada salahnya berkunjung sejenak ke kawasan PLTA Saguling. Bukan untuk melihat aliran pipa atau bendungan, melainkan mengintip kendahan alam di baliknya.
Adalah Sanghyang Tikoro, sebuah gua batuan kapur alami yang diselimuti pesona sekaligus rahasia. Gua ini menjadi tempat “ditelan”-nya sebagian aliran Sungai Citarum. Seperti kisah Sangkuriang, Sanghyang Tikoro juga menyimpan legenda dan ceritanya sendiri.
Tenggorokan Suci
Baca: TEBING KERATON Bandung Tiket Masuk & Aktivitas
Sanghyang Tikoro bisa ditemukan di dalam kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling. Gua ini berada di balik bendungan yang menahan aliran air Sungai Citarum. Sungai tersebut terbagi dua, bagian sebelah kiri mengalir di permukaan tanah, sementara aliran di kanan menuju ke sebuah gua. Gua inilah yang dinamakan Sanghyang Tikoro.
Nama Sanghyang Tikoro berasal dari bahasa Sunda. Kata “sang hyang” jika dipecah memiliki arti masing-masing. “Sang” adalah panggilan bagi orang yang dihormati di kalangan suku Sunda zaman dahulu, sementara “hyang” merujuk pada sesuatu yang tak terlihat dan bersifat supernatural. Kata “tikoro” sendiri berarti tenggorokan.
Misterius
Baca: SITU PATENGGANG Tiket Masuk & Daya Tarik Wisata
Dilihat dari namanya, tempat ini tampaknya memang memiliki posisi kehormatan tersendiri bagi orang Sunda. Tidak jarang orang sengaja datang untuk bermalam dan bersemedi di mulut gua tersebut. Objek wisata ini bahkan pernah beberapa kali menjadi lokasi uji nyali.
Terdapat mitos yang mengatakan bahwa tempat ini akan mengeluarkan suara seperti tersedak jika ada yang melemparkan lidi ke dalamnya. Terlepas dari kebenarannya, mitos tersebut tampaknya lahir sebagai sebuah larangan. Jangan sampai pengunjung seenaknya mengotori aliran sungai tersebut.
Batuan Purba
Baca: Stone Garden Bandung Tiket Masuk & Aktivitas
Sempat ada peneliti geologi yang meyakini bahwa Sanghyang Tikoro adalah “lubang kebocoran” Danau Purba Bandung. Gua ini memang belum pernah bisa diteliti secara mendalam karena terlalu berbahaya. Hingga kini pun kondisi di dalamnya masih belum diketahui secara pasti.
Namun, pernyataan mengenai “kebocoran” tersebut disanggah oleh peneliti lainnya karena ketiadaan fakta yang mendukung. Sanghyang Tikoro diperkirakan terbentuk karena kuatnya arus Sungai Citarum dalam menggerus dinding tebing batuan kapur. Tidak diketahui secara pasti berapa panjang sungai yang mengalir di dalamnya, namun diyakini aliran air tersebut masuk ke perut bumi dan kembali muncul ke permukaan melalui Sanghyang Kenit.
Edukasi Geologi
Baca: Bukit Moko Bandung Tiket Masuk & Aktivitas
Sebelum diadakan pembangunan PLTA Rajamandala, aliran air menuju Sanghyang Tikoro sangatlah deras dan berbahaya. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk turun dan melihat dari dekat. Namun, saat ini aliran airnya sudah menurun dan membuat rupa gua menjadi lebih jelas.
Pengunjung bisa mengamati dari dekat bagaimana lapisan bebatuan yang terkikis selama jutaan tahun. Gradasi warnanya yang cantik pun terlalu sayang jika tidak diabadikan. Fenomena alam ini menjadikan tempat ini seringkali menjadi destinasi edukasi dan penelitian di bidang geologi.
Sanghyang Kenit
Baca: GUNUNG PUTRI Lembang Tiket Masuk & Aktivitas
Aliran Sungai Citarum yang ditelan Sanghyang Tikoro dipercaya bermuara di Sanghyang Kenit. Sanghyang Kenit adalah gua di tebing bebatuan yang berada di bawahnya. Lokasinya lebih terbuka dan aman untuk dikunjungi.
Tempat wisata ini tidak diperuntukkan sebagai tempat wisata hiburan karena faktor keamanan. Namun, pengunjung yang ingin merasakan sensasi menyusuri gua bebatuan maupun berenang bisa menuju Sanghyang Kenit.
Di sini, terdapat wisata khusus menyusuri gua bersama pemandu berpengalaman. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati segarnya bermain air di tengah hutan dan dikelilingi tebing kapur.
Baca: 20 Tempat Wisata Alam Paling Menarik Di Bandung
Fasilitas Sanghyang Tikoro
Objek wisata ini bukanlah destinasi wisata yang bisa leluasa dijadikan tempat bermain karena berada dekat dengan area proyek pembangunan milik pemerintah. Tidak tersedia fasilitas umum yang memadai, baik itu toilet, mushola, warung, ataupun lahan parkir. Pengunjung juga tidak diperbolehkan berlama-lama di lokasi dengan alasan keselamatan dan keamanan sebagai pengaruh dari pengerjaan proyek PLTA.
Lokasi Sanghyang Tikoro
Sanghyang Tikoro berada di dalam komplek PLTA Saguling. Lokasi tepatnya yaitu Jalan PLTA Saguling, Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatata, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Meski akses jalan menuju lokasi sudah baik, namun tidak ada angkutan umum yang menjangkaunya kecuali ojek. Disarankan menggunakan kendaraan pribadi berupa roda dua, baik itu motor atau sepeda.